Mohon tunggu...
Elex Media Komputindo
Elex Media Komputindo Mohon Tunggu... Administrasi - Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wawancara Imajiner dengan Lee Kuan Yew: Masa Depan Ekonomi Dunia

16 Juli 2019   09:19 Diperbarui: 16 Juli 2019   09:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berikut ini topik terpilih wawancara Lee Kuan Yew dengan Graham Allison, Robert Blackwill, dan Ali Wyne. Topik yang diangkat kali ini adalah Masa Depan Ekonomi Dunia. 

Artikel ini adalah bagian dari Seri Wawancara Imajiner dengan Lee Kuan Yew yang dinukil dari buku Lee Kuan Yew (Elex Media Komputindo, 2017). Topik pilihan kali ini adalah Masa Depan Ekonomi Dunia. 

Topik pilihan lain adalah Ancaman Hegemoni Tiongkok, Islam dan Radikalisme, Kepemimpinan, dan Kebangkitan India. Lee Kuan Yew adalah pendiri Republik Singapura (lahir 1923 - meninggal 2015). Dia menjadi Perdana Menteri Singapura sejak 1959 sampai 1990.

===

Apa pelajaran dari kebangkitan Singapura dari dunia ketiga ke dunia pertama dalam satu generasi? 

Ketika saya merintis, pertanyaannya adalah bagaimana Singapura bisa mencari nafkah melawan tetangga yang memiliki lebih banyak sumber daya alam, sumber daya manusia, dan ruang yang lebih luas.

Bagaimana kami membedakan diri kami dari mereka? Sistem mereka tidak jujur; kami menjalankan sistem yang jujur. Aturan hukum mereka lemah; kami berpegang pada hukum. Begitu kami mencapai kesepakatan atau mengambil keputusan, kami menaatinya. Kami dapat diandalkan dan dapat dipercaya bagi investor. 

Infrastruktur kelas dunia, staf pendukung kelas dunia, semuanya berpendidikan dalam bahasa Inggris. Komunikasi yang baik melalui udara, melalui laut, dengan kabel, satelit, dan sekarang, melalui In- ternet.

Apa pendorong utama pertumbuhan nasional dan daya saing? Demografi, bukan demokrasi, akan menjadi faktor paling penting bagi keamanan dan pertumbuhan di abad ke-21. Negara-negara yang paling menerima imigran akan memiliki keuntungan ekonomi, tapi kebijakan imigrasi terbuka juga membawa risiko. Gelombang imigran baru akan berbeda etnis, kurang berpendidikan, dan kadang tidak terampil.

Apa masalah terbesar yang dihadapi dunia pada dekade berikutnya? 

Pertama, ada zona euro. Jika krisis utang Yunani tidak ditangani dengan baik, hal itu akan memengaruhi Portugal, Spanyol, dan Italia. Kedua adalah masalah Korea Utara yang tidak ada habisnya. Ketiga adalah stagnasi Jepang, yang secara tidak langsung memengaruhi seluruh kawasan Asia Pasifik. Keempat adalah peluang terjadinya konflik di Timur Tengah akibat bom yang dikembangkan Iran, yang akan berdampak buruk bagi pasar.

Peluang dan tantangan apa yang dihadirkan globalisasi? Kekuatan globalisasi pertama kali ditunjukkan di pasar saham sepuluh tahun yang lalu, pada Juli 1997, dengan dimulainya krisis keuangan Asia.

Harus seberapa responsifkah seorang pemimpin terhadap opini publik? 

Gagasan saya tentang pemerintahan rakyat adalah bahwa Anda tidak harus populer sepanjang waktu saat Anda memerintah.... Ada kalanya Anda harus benar-benar tidak populer. 

Tapi di akhir masa jabatan Anda, Anda harus memberikan cukup manfaat sehingga rakyat menyadari apa yang Anda lakukan itu memang perlu dan akan memilih Anda lagi. Itulah dasar pemerintahan saya. 

Jika Anda ingin menjadi populer sepanjang waktu, Anda akan memerintah dengan buruk. Antara dicintai dan ditakuti, saya selalu percaya Machiavelli benar. Jika tidak ada yang takut pada saya, berarti saya tidak ada artinya.

Apa persyaratan demokrasi? 

Pakistan, Indonesia, dan Myanmar adalah pengingat kelam bahwa negara demokrasi tidak akan menjaga dirinya sendiri hanya dengan menciptakan konstitusi demokratis.

Masyarakat demokratis membutuhkan dua hal untuk berhasil. Pertama, harus ada elektorat yang berkepentingan dan waspada untuk dipilih, dan lalu dengan kekuatan opini publik mengendalikan politisi yang dipilihnya untuk mengelola urusan negara. Kedua, sebuah masyarakat demokratis harus memiliki partai-partai politik yang jujur dan cakap untuk memberi pilihan kepemimpinan alternatif.

Bagaimana Anda ingin dikenang? 

Saya tidak ingin dikenang sebagai negarawan. Pertama-tama, saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang negarawan. Saya menganggap diri saya berkemauan kuat, konsisten, gigih. Saya memulai sesuatu. Saya terus mengejarnya sampai berhasil. Itu saja. Siapa pun yang menganggap dirinya sebagai seorang negarawan perlu menemui psikiater.


Akankah India bangkit menjadi kekuatan besar, dan jika iya, kapan? 

Dalam kunjungan saya pada 1959 dan 1962, ketika Nehru berkuasa, saya pikir India menunjukkan harapan untuk menjadi masyarakat yang berkembang dan kekuatan besar. Pada akhir 1970-an, saya pikir India akan menjadi kekuatan militer yang besar ... tapi bukan yang berkembang secara ekonomi karena birokrasinya yang mencekik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun