![(dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/26/img-0877-jpg-5ddd43a2d541df48b1725492.jpg?t=o&v=555)
![Pedagang fasih berbahasa mandarin kepada konsumen (wisatawan asing) (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/26/img-0879-jpg-5ddd44ee097f36269f01e742.jpg?t=o&v=555)
Sedangkan warga asli Aingapura lebih banyak membeli buah (misal: sirsak, mangga, jeruk), dan oleh-oleh khas Batam (kue lapis, kerupuk, manisan, asinan, hasil laut yang dikeringkan, dll). Warga Tiongkok yang bekerja di Batam lebih banyak membeli ikan.
Warga negara Singapura keturunan Tionghoa banyak membeli kue lapis di Batam. Kue lapis memiliki beragam varian dan rasa seperti original, prunes, dan lain-lain. Dalam tradisi Tionghoa, kue lapis melambangkan rezeki yang berlapis-lapis.
Untuk menuju ke lokasi tersebut, wisatawan dapat berjalan kaki dari Batam City Hotel, BCC hotel, Gideon Hotel, dan Hotel harapan baru yang terletak di sekitar Penuin. Waktunya tidak begitu lama, hanya 5-7 menit wisatawan sudah tiba di kawasan belanja Penuin.
Selain di sekitar Penuin, mereka juga dapat menginap di apartemen seperti Nagoya Mansion, dan juga menyewa taksi langganan mereka.Â
Jangan khawatir, supir di sana juga fasih berbahasa Melayu, bahasa Mandarin, bahasa Inggris, Bahasa Hokkian, Bahasa Teochew yang dapat dipahami oleh para pedagang di kawasan Penuin.
Kawasan perbelanjaan Penuin beroperasi mulai jam 05.30 pagi hingga 17.00 sore. Mayoritas wisatawan berbelanja di Pasar Penuin sekitar jam 08.00 pagi hingga 11.00 siang.
Untuk melihat foto dan video lengkap bisa melihat kompilasinya di bawah ini: