[Kreanova] Praktik Kerja Lapangan 3 (PKL 3) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FPB UKSW) Salatiga membuat program inovasi produk Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya.Â
Â
Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya ini dibuat berdasarkan latar belakang permasalahan terkini di Desa Sumberejo, Ngablak. Permasalahan tersebut ialah dimana limbah kubis yang tidak dimanfaatkan dengan optimal dan dibuang begitu saja di pinggir lahan maupun pinggir jalan. Hal itu menimbulkan masalah estetika lingkungan yakni sampah organik limbah kubis berceceran dimana-mana serta menimbulkan bau tidak sedap.Â
Limbah kubis tersebut segera perlu dilakukan penanganan agar tidak mengganggu estetika lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi suatu produk yang memiliki nilai guna seperti diolah menjadi pupuk, pelet, serta produk lainnya. Pengolahan produk pupuk maupun pelet dilakukan dengan beberapa tahapan salah satunya tahapan mencacah bahan yang akan dipakai.Â
Inovasi dari program ini ialah pemanfaatan sinar matahari yang lebih ramah lingkungan serta lebih menghemat waktu dan tenaga dari pengguna Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya.Â
Sistem Mesin Pencacah Limbah Kubis ini mengonversikan energi cahaya matahari menjadi energi gerak. pengkonversian energi cahaya matahari menjadi energi gerak membutuhkan beberapa alat rangakaian panel surya yakni diantaranya surya, SCC (Solar Panel Controller), aki, Inverter serta membutuhkan alat penggeraknya yakni dinamo dan mata pisau.
Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya membutuhkan beberapa bahan diantaranya :Â
1. besi siku : digunakan untuk membuat rangka mesin dan berfungsi sebagai penyangga mesin dan peletakan rangkaian alat panel surya yaitu aki, SCC, panel surya, dan inverter.
2. plat besi : digunakan untuk membuat tempat masuk serta keluarnya limbah kubis yang akan dicacah
3. mata pisau : digunakan untuk mencacah limbah yang akan dipasangkan pada dinamo penggerak
4. dinamo penggerak : digunakan untuk menggeraknya mata pisauÂ
5. SCC (Solar Panel Controller) digunakan untuk membatasi jumlah serta laju pengkonversian energi cahaya matahari.Â
6. aki : digunakan untuk menyimpan cahaya matahari yang nantinya dibutuhkan untuk menggerakkan mesin
7. Inverter : digunakan untuk pengonversian daya listrik arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC)
8. panel surya : digunakan untuk menyerap sinar matahariÂ
9. kabel : digunakan untuk menghubungkan rangkaian alat panel surya
Proses pembuatan diawali dengan pembuatan penyangga mesin dengan menyesuaikan kebutuhan untuk menyimpan rangkaian alat panel surya dan tempat rangka mesin. Setelah penyangga mesin sudah jadi dibuat, selanjutnya membuat rangka mesin dengan menggabungkan mata pisau dengan dinamo yang kemudian membuat rangka mesin menyesuaikan mesin pencacah. Pembuatan serta ukuran rangka mesin  menyesuaikan penampungan jumlah limbah kubis dan alur masuk serta keluarnya cacahan limbah kubis.Â
Setelah rangka mesin sudah jadi, maka langkah selanjutnya merangkit rangkaian panel surya. perakitan rangkaian panel surya diawali dengan menghubungkan panel surya dengan SCC, yang kemudian menguhubungkan SCC dengan aki. Pada tahap ini, panel surya sudah dapat menyerap kemudian menampung cahaya matahari ke dalam aki. Setelah pengisian daya pada aki dirasa sudah cukup, dapat dihubungkan dengan inverter yang akan mengonversi daya tersebut dari listrik DC menjadi AC. setelah inverter dihubungkan, kemudian dihubungkan dengan mesin pencacah (kombinasi dinamo dan pisau pencacah).Â
Spesifikasi Produk:
Spesifikasi
Keterangan
Rangka
Besi
Ukuran Rangka (P x L x T)
50 cm x 50 cm x 170 cm
Kapasitas Mesin Pencacah
18 liter
Kapasitas Panel Surya
50 WP
Kapasitas Aki
12 Volt 10 Ampere
Kapasitas Inverter
500 Watt
Kapasitas SCC (Solar Charger Controller)
30 Ampere
Kapasitas Dinamo Penggerak
200 Watt
Uji coba pada produk Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya perlu dilakukan agar dapat mengetahui kekurangan produk. Dari hasil uji coba didapatkan lebar cacahan limbah tidak merata berkisar 0,1 cm hingga 2 cm dan dapat mencacah 0,4 hingga 0,5 kg per satuan menit. Setelah dilakukan beberapa kali uji coba ada beberapa kelemahan yang ditemukan diantaranya hasil lebar cacahan limbah kubis masih belum rata (ada yang besar hingga kecil) dikarenakan jarak antara mata pisau dengan pintu masuk limbah masih jauh, Mata pisau terlalu besar dan lebar serta kurangnya ketajaman, masih kurangnya safety karena tidak adanya alat untuk mendorong masuknya limbah, serta limbah yang sudah tercacah masih menumpuk di dalam penampung cacahan limbah sehingga hasil cacahan susah untuk keluar dari lubang keluarnya.Â
Pengembangan produk Mesin Pencacah Limbah Kubis Tenaga Surya perlu dilanjutkan agar produk ini dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H