Mohon tunggu...
Elena Hasian Sitompul
Elena Hasian Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Klasifikasi Fourier Transform Infrared Spectroscopy(FTIR)

11 September 2024   20:41 Diperbarui: 11 September 2024   20:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

3. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Detektor: Mengoptimalkan Sensitivitas dan Kecepatan

Detektor FTIR bertugas menangkap sinyal inframerah setelah interaksi dengan sampel. Detektor yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang akurat.

- DTGS (Deuterated Triglycine Sulfate): Detektor ini sering digunakan karena biayanya yang lebih murah dan kestabilannya. DTGS cocok untuk aplikasi FTIR umum dan dapat mendeteksi perubahan kecil dalam spektrum.

- MCT (Mercury Cadmium Telluride): Detektor ini lebih sensitif dan cepat dibandingkan DTGS, menjadikannya pilihan utama untuk analisis yang membutuhkan resolusi tinggi dan respon yang cepat. Namun, harganya lebih mahal dan memerlukan pendinginan dengan nitrogen cair untuk mencapai kinerja optimal.

 4. Klasifikasi Berdasarkan Aplikasi: Dari Identifikasi Kualitatif hingga Analisis Kuantitatif

FTIR juga dapat diklasifikasikan berdasarkan aplikasinya, baik untuk keperluan kualitatif maupun kuantitatif.

- Kualitatif:FTIR sering digunakan untuk identifikasi senyawa kimia. Dengan mencocokkan spektrum sampel dengan database spektrum standar, kita bisa mengenali senyawa organik dan anorganik dengan akurat.

- Kuantitatif: FTIR juga dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi komponen dalam sampel, seperti analisis kadar air, minyak, atau bahan organik lainnya. Teknik ini memungkinkan perhitungan komposisi suatu zat berdasarkan intensitas sinyal dalam spektrum.

Kesimpulan

FTIR adalah alat yang sangat serbaguna dengan berbagai mode dan aplikasi yang dapat disesuaikan untuk berbagai jenis sampel dan analisis. Dengan memahami klasifikasi FTIR berdasarkan jenis sampel, mode pengukuran, detektor, dan aplikasinya, para ilmuwan dapat memilih metode yang paling tepat untuk mengungkap informasi kimia mendalam dari berbagai zat. Teknologi ini menjadi fondasi penting dalam berbagai penelitian ilmiah, mulai dari kimia analitik hingga bioteknologi, dan terus memainkan peran kunci dalam dunia analisis modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun