Mohon tunggu...
Elen Deviyanti
Elen Deviyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Masya Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Konsep Angka pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Kantong Pintar

4 November 2022   21:36 Diperbarui: 5 November 2022   06:39 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia dini merupakan sosok individu kecil yang tengah tumbuh dan berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologisnya. Dalam pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. 

Anak usia dini merupakan masa yang paling potensial bagi anak untuk belajar dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga perlu diberikan stimulasi untuk mengoptimalisasi seluruh aspek perkembangan anak. 

Mengingat bahwa anak memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan orang dewasa, maka pemberian stimulasi harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Apalagi di Taman Kanak-Kanak (TK) anak mengenal 6 aspek pengembangan yaitu nilai agama dan moral, sosial emosional,kognitif, fisik motorik, bahasa dan seni. Tidak saja anak diperkenalkan dengan aspek pengembangan tetapi juga guru sangat perlu sekali mengenal karakter dankemampuan-kemampuan yang harus dikembangkan oleh anak usia dini. Karena

pada masa ini sering disebut dengan masa "golden age" yaitu anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan. 

Peran guru sangat penting bagi anak, karena guru sebagai perencana, guru harus merencanakan suatu pengalaman yang baru agar anak terdorong untuk mengembangkan minat dan kemampuannya, guru sebagai fasilitator, artinya guru harus mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan bermain dan belajar berlangsung, guru sebagai pengamat, guru sebagai model, guru sebagai motivator, guru sebagaiteman.

Salah satu aspek pengembangan yang membutuhkan perhatian yaitu aspek Kognitif. Pengertian Kognitif menurut Sugiyanto (2013:5) Adalah kemampuan mengembangkan daya persepsi anak berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif.

Oleh karena itu perkembangan kognitif perlu mendapatkan rangsangan, karena anak belajar mengenal warna, bentuk, ukuran, pola, anak juga mengenal konsep-konsep matematika seperti lebih banyak-lebih sedikit, sama tidak sama, lebihbesar-lebih kecil, konsep angka, konsep bilangan, serta sains, seperti menghitung dan klasifikasi.

Pada kenyataannya pembelajaran mengenal konsep angka pada anak usia dini masih bersifat monoton dan kurang bervariasi. Guru belum memfasilitasi setiap kebutuhan anak untuk meningkatkan aspek perkembangan terutama pada aspek kognitif. 

Guru masih terfokus pada penggunaan LKA dalam pengenalan konsep angka pada anak usia dini. Ini menyebabkan anak masih kesulitan dalam mengenal konsep angka. Sehingga perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang menarik dan dapat menstimulasi anak dalam pengenalan konsep angka.

Salah satunya dengan menggunakan media. Menurut Arsyad (2006) penggunaan media bertujuan untuk memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep angka adalah dengan menggunakan media kantong pintar.

Media kantong pintar merupakan media yang dirancang secara kreatif dengan menggunakan bahan yang aman untuk anak anak serta untuk memenuhi kebutuhan proses pembelajaran. 

Permainan kantong pintar dapat menstimulasi anak dalam mengenal konsep angka yang dilakukan dengan pendekatan bermain, karena bermain adalah metode yang paling efektif bagi anak-anak agar mudah mengerti dan paham apalagi ditambah dengan menggunakan media. 

Menurut Asyhar (2012:5) bahwa media kantong pintar adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan untuk merangsang pikiran, perasaan, serta kemauan anak sehingga mendorong terjadinya belajar pada dirinya. Media pembelajaran dapat menambah kualitas

Dokpri
Dokpri

motivasi anak dalam proses pembelajaran. Salah satunya digunakan media kantong pintar untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Dengan membuat kantong pintar yang menarik, unik, warnanya yang cerah akan membuat anak bersemangat dalam proses belajar.

Dokpri
Dokpri

Cara membuat kantong pintar :

  1. Siapkan papan triplek dan kain flanel, lalu tempel dengan menggunakan lem tembak
  2. Selanjutnya untuk kantong dibuat dari potongan kain flanel yang dibentuk kotak seperti kantong pada baju
  3. Potong kain flanel dengan membentuk angka 1-10
  4. Kemudian tempel pada kantong
  5. Sediakan stik eskrim dan tempel gambar jeruk

Cara bermain menggunakan kantong pintar :

  1. Anak secara bergantian dalam bermain kantong pintar
  2. Anak dapat menyebutkan angka yang tertera pada kantong
  3. Kemudian anak anak dapat memasukkan stik gambar jeruk sesuai dengan jumlah angka
  4. Anak anak dapat menghitung jumlah stik gambar jeruk yang dimasukkan ke dalam kantong tersebut.

Semoaga artikel diatas bermanfaat dan dapat membantu teman teman dalam menyusun pembelajaran yang menarik, bervariasi serta bermakna bagi anak.

Penulis : Elen Deviyanti, S.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun