Masih terasa hangat suasana Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April, yang diperingati untuk mengenang salah satu pahlawan bangsa, Raden Ajeng Kartini. Ia tentunya dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai pelopor perjuangan emansipasi wanita. Walaupun dibesarkan di dalam keluarga bangsawan, Kartini turut mengadvokasi pemenuhan hak-hak wanita, termasuk di dalam mengenyam pendidikan.
Kartini lahir dan besar di Jepara, Jawa Tengah. Semasa kecil, Kartini diperbolehkan untuk bersekolah karena merupakan seorang bangsawan. Di sana, ia turut belajar Bahasa Belanda hingga fasih. Namun, dia berhenti sekolah di umur 12 tahun karena sudah dipingit.
Lalu, untuk mengisi waktu luang, ia mulai menulis surat kepada temannya di Belanda, yaitu Rosa Abendanon. Banyak tulisannya yang berisi nilai-nilai emansipasi wanita, terutama karena pada saat itu, kaum wanita masih dianggap di bawah kaum laki-laki.
Kartini menikah bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Mereka kedua dijodohkan oleh kedua orang tua Kartini dan memiliki 1 orang anak. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 di umurnya yang masih 25 tahun.
Setelah Kartini meninggal, salah satu tokoh politik Hindia Belanda Jacques Abendanon mengumpulkan surat dan tulisan Kartini kepada temannya di Belanda. Abendanon lalu membukukan surat-surat tersebut dengan judul “Door Duisternis tot Licht”, yang kemudian disadur ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Salah satu bentuk emansipasi wanita yang dapat terlihat saat ini terdapat di bidang politik. DukungCalonmu menghadirkan 5 tokoh politik wanita yang berhasil menjadi pemimpin pemerintahan suatu negara.
1. Sirimavo Bandaranaike
Sirimavo Bandaranaike tercatat sebagai perdana menteri wanita pertama di dunia. Ia merupakan istri dari S. W. R. D. Bandaranaike, yang pernah menjadi perdana menteri sebelum dibunuh pada tahun 1959. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Srilanka (saat itu bernama Ceylon) di tahun 1960. Ia menjadi perdana menteri selama 18 tahun, melalui tiga periode pemerintahan yang berbeda.
2. Jacinda Ardern
Jacinda Ardern merupakan Perdana Menteri Selandia Baru yang telah menjabat sejak tahun 2017. Sebagai seorang yang beraliran progresif dan liberal, saat ini Jacinda juga menjabat sebagai pemimpin Partai Buruh. Jacinda pernah dipuji di dunia internasional mengenai cara ia menangani pandemi COVID-19 di Selandia Baru.
3. Kamala Harris
Kamala Harris merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat yang saat ini menjabat, menemani Joe Biden. Kamala adalah wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presiden. Selain itu, ia merupakan wakil presiden keturunan Asia-Amerika dan Afrika-Amerika pertama. Sebelum menjadi wakil presiden, ia menjabat sebagai senator yang mewakili negara bagian California.
4. Megawati Soekarnoputri
Indonesia juga pernah memiliki presiden wanita. Megawati Soekarnoputri merupakan presiden Indonesia yang menjabat dari tahun 2001 hingga 2004. Sebelumnya, Megawati merupakan wakil presiden dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Megawati naik menjadi presiden secara otomatis dikarenakan Gus Dur diberhentikan dari kursi presiden melalui sidang MPR.
Tentang DukungCalonmu
DukungCalonmu merupakan startup digital politik pertama dan satu – satunya yang ada di Indonesia. Kami hadir untuk membantu mengatasi masalah yang ada pada kampanye konvensional dan pemilihan konvensional Ketua/Pimpinan Organisasi/Komunitas. Kami memiliki dua platform yang dapat memecahkan permasalahan politik di Indonesia yaitu Online Election dan Platform Kampanye Digital yang akan memudahkan setiap organisasi/komunitas selama pemilihan. Bersama DukungCalonmu mari kita ciptakan budaya politik baru bagi Indonesia yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H