Mohon tunggu...
DukungCalonmu
DukungCalonmu Mohon Tunggu... Politisi - StartUp Digital Politik

DukungCalonmu merupakan StartUp digital politik pertama dan satu - satunya di Indonesia. DukungCalonmu hadir untuk mengatasi masalah yang ada pada kampanye konvensional dan pemilihan konvensial Ketua/Pimpinan Organisasi/Komunitas. DukungCalonmu akan menghadirkan Budaya Politik Baru yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat melalui Digitalisasi Politik guna lahirnya pemimpin - pemimpin yang akan membawa Indonesia lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukti Emansipasi, Inilah Beberapa Pemimpin Negara Wanita di Dunia

24 April 2022   13:00 Diperbarui: 24 April 2022   13:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih terasa hangat suasana Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April, yang diperingati untuk mengenang salah satu pahlawan bangsa, Raden Ajeng Kartini. Ia tentunya dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai pelopor perjuangan emansipasi wanita. Walaupun dibesarkan di dalam keluarga bangsawan, Kartini turut mengadvokasi pemenuhan hak-hak wanita, termasuk di dalam mengenyam pendidikan.

Kartini lahir dan besar di Jepara, Jawa Tengah. Semasa kecil, Kartini diperbolehkan untuk bersekolah karena merupakan seorang bangsawan. Di sana, ia turut belajar Bahasa Belanda hingga fasih. Namun, dia berhenti sekolah di umur 12 tahun karena sudah dipingit. 

Lalu, untuk mengisi waktu luang, ia mulai menulis surat kepada temannya di Belanda, yaitu Rosa Abendanon. Banyak tulisannya yang berisi nilai-nilai emansipasi wanita, terutama karena pada saat itu, kaum wanita masih dianggap di bawah kaum laki-laki.

Kartini menikah bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Mereka kedua dijodohkan oleh kedua orang tua Kartini dan memiliki 1 orang anak. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 di umurnya yang masih 25 tahun. 

Setelah Kartini meninggal, salah satu tokoh politik Hindia Belanda Jacques Abendanon mengumpulkan surat dan tulisan Kartini kepada temannya di Belanda. Abendanon lalu membukukan surat-surat tersebut dengan judul “Door Duisternis tot Licht”, yang kemudian disadur ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Salah satu bentuk emansipasi wanita yang dapat terlihat saat ini terdapat di bidang politik. DukungCalonmu menghadirkan 5 tokoh politik wanita yang berhasil menjadi pemimpin pemerintahan suatu negara.

1.       Sirimavo Bandaranaike

Sirimavo Bandaranaike tercatat sebagai perdana menteri wanita pertama di dunia. Ia merupakan istri dari S. W. R. D. Bandaranaike, yang pernah menjadi perdana menteri sebelum dibunuh pada tahun 1959. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Srilanka (saat itu bernama Ceylon) di tahun 1960. Ia menjadi perdana menteri selama 18 tahun, melalui tiga periode pemerintahan yang berbeda.

2.       Jacinda Ardern

Jacinda Ardern merupakan Perdana Menteri Selandia Baru yang telah menjabat sejak tahun 2017. Sebagai seorang yang beraliran progresif dan liberal, saat ini Jacinda juga menjabat sebagai pemimpin Partai Buruh. Jacinda pernah dipuji di dunia internasional mengenai cara ia menangani pandemi COVID-19 di Selandia Baru.

3.       Kamala Harris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun