Mohon tunggu...
DukungCalonmu
DukungCalonmu Mohon Tunggu... Politisi - StartUp Digital Politik

DukungCalonmu merupakan StartUp digital politik pertama dan satu - satunya di Indonesia. DukungCalonmu hadir untuk mengatasi masalah yang ada pada kampanye konvensional dan pemilihan konvensial Ketua/Pimpinan Organisasi/Komunitas. DukungCalonmu akan menghadirkan Budaya Politik Baru yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat melalui Digitalisasi Politik guna lahirnya pemimpin - pemimpin yang akan membawa Indonesia lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Statement Minyak Goreng Megawati Tuai Banyak Tanggapan Generasi Z, Benarkah Promosi Terselubung PDIP?

24 April 2022   09:30 Diperbarui: 24 April 2022   09:36 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar twitter

Lonjakan harga minyak goreng hingga hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya, menuai banyak keluhan dan kritikan dari masyarakat. Pasalnya, minyak goreng merupakan komoditas yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kegiatan sehari-hari seperti memasak, berjualan makanan, dan masih banyak lagi.

Kegiatan menggoreng ini menjadi alternatif bagi kebanyakan masyarakat untuk memperoleh olahan makanan yang simple dan murah, cocok untuk mereka yang tidak memiliki waktu banyak di dapur namun tetap ingin makan makanan yang enak, murah, dan cepat.

Oleh karena itu, tidak sedikit dari masyarakat yang mengeluh dan mengkritik kelonjakan harga minyak goreng ini melalui media sosialnya hingga sampai ke telinga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. 

Melihat kericuhan yang diakibatkan oleh kelonjakan harga minyak goreng tersebut, Megawati pun memberikan statement-nya dalam salah satu webinar berjudul Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia Bersama Megawati Soekarnoputri. Dimana statement yang ia berikan mengundang banyak pro dan kontra dari masyarakat terutama kalangan Generasi Z.

Bahkan beberapa dari mereka berpikiran bahwa viralnya video Ketua Umum PDI Perjuangan terkait statement minyak goreng tersebut merupakan promosi terselubung, mengingat Pemilu 2024 akan digelar tak lama lagi. Menurut SobatDC, apa, sih, yang membuat netizen berpikir jika viralnya video Ibu Megawati ini merupakan promosi terselubung? 

Jika ditelisik lebih jauh, pendekatan paling worth it pada Generasi Z di era 4.0 adalah marketing dengan teknik soft selling. Teknik marketing soft selling sendiri merupakan teknik pemasaran yang tidak terlalu kaku dan tidak langsung merujuk pada tujuan pemasaran itu sendiri, yakni penjualan produk. 

Teknik ini cenderung membuat target konsumen penasaran hingga tanpa sadar berkumpul di suatu landing page yang mengarahkan mereka untuk melihat produk kita. Berikut faktor-faktor pendukung soft selling pada Generasi Z.

1. Admin media sosial yang ramah dan humoris

Di era 4.0 ini, media sosial sudah menjadi sahabat kita sehari-hari terutama bagi Generasi Z. Tidak heran jika pemasaran melalui media sosial lebih dianjurkan daripada pemasaran konvensional. Selain dapat membidik target lebih akurat, media sosial juga memudahkan para marketer untuk melakukan pendekatan pada target konsumen. 

Oleh karena itu, apabila ingin membidik target konsumen dengan maksimal, seorang marketer membutuhkan admin media sosial yang sesuai dengan karakteristik target konsumennya. Karakteristik generasi Z sendiri lebih menyukai pendekatan yang ramah, humoris, dan tanggap akan keluhan maupun saran. 

Hal tersebut didukung dengan viralnya admin akun twitter official Gerindra yang pada saat itu turut serta mengomentari postingan-postingan viral dengan gaya bahasa yang GenZ banget. Banyak dari mereka merasa amazed karena keramahan dan kelucuan admin akun twitter official Gerindra.

tangkapan layar twitter
tangkapan layar twitter

2. Konten yang edukatif

Selain pendekatan yang ramah dan humoris, GenZ juga menyukai konten yang edukatif dan inspiratif. Karena lebih terbiasa dengan teknologi daripada generasi sebelumnya, banyak dari GenZ pun menjadi lebih mawas dalam memilah konten yang akan diserap. 

Selain itu, mayoritas dari GenZ melaksanakan pendidikan secara daring karena pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat GenZ menjadi lebih kreatif dalam menggunakan media sosial. 

Salah satunya adalah untuk menambah edukasi yang relevan dengan pendidikan, hobi, serta lingkungannya. Salah satu content creator edukasi yang cukup terkenal di kalangan GenZ adalah Jerome Polin. Content creator lulusan Universitas Waseda di Jepang ini berhasil menarik perhatian GenZ atas kepintarannya. 

Jerome Polin sendiri sering membagikan konten video edukasi matematika seperti rumus cepat dan battle matematika serta cara belajar bahasa Jepang melalui kanal YouTube dan TikTok.

3. Unik dan selalu out of the box

Berdasarkan dari topik-topik yang sering kali viral dan menjadi sorotan, salah satu keunggulan yang ditawarkan dari topik-topik viral itu adalah keunikannya. Seperti misalnya keunikan Fadhil Jaidi, selebgram asal Jakarta yang kerap kali mempromosikan barang endorse-nya seperti pedagang Tanah Abang. Belum lagi kelucuan Pak Muh–ayah Fadhil Jaidi–yang turut membuat konten promosi tersebut semakin kocak.

tangkapan layar twitter
tangkapan layar twitter

Agak rumit juga ya strateginya. Eits, tapi tenang aja! SobatDC tidak perlu bingung untuk  merintis kampanye serta melakukan self branding di media sosial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun