Mohon tunggu...
DukungCalonmu
DukungCalonmu Mohon Tunggu... Politisi - StartUp Digital Politik

DukungCalonmu merupakan StartUp digital politik pertama dan satu - satunya di Indonesia. DukungCalonmu hadir untuk mengatasi masalah yang ada pada kampanye konvensional dan pemilihan konvensial Ketua/Pimpinan Organisasi/Komunitas. DukungCalonmu akan menghadirkan Budaya Politik Baru yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat melalui Digitalisasi Politik guna lahirnya pemimpin - pemimpin yang akan membawa Indonesia lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan dan Problematika: Mendorong Keterwakilan Perempuan dalam Politik di Indonesia

3 April 2022   10:00 Diperbarui: 3 April 2022   10:11 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara mengenai sistem demokrasi, keunggulan dari sistem lainnya adalah perlindungan hak asasi bagi setiap warga negara dijamin oleh hukum tanpa memandang jenis kelamin, warna kulit, ras, kelas, golongan atau agama. 

Artinya adalah laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama baik di bidang sipil maupun politik. Keunggulan lain dari sistem demokrasi adalah memberi kesempatan yang sama bagi semua warga negara dalam proses politik atau pemerintahan. Ini disebut sebagai inklusi politik. 

Inklusi politik merupakan hal yang fundamental dalam menerapkan sistem demokrasi. Keterwakilan perempuan dalam politik menjadi tolak ukur bagaimana prinsip-prinsip demokrasi berhasil diterapkan. Dalam hal ini, perbandingan Indonesia dengan negara-negara di dunia masih jauh tertinggal.

Menurut data yang ada, Indonesia baru menempati peringkat ke-7 se-Asia Tenggara. Ini menjadi tamparan keras dalam konteks demokrasi Indonesia saat ini. Potret keterwakilan perempuan dalam politik di Indonesia masih jauh dari harapan. Ada tiga isu penting jika membahas keterwakilan perempuan dalam politik. 

Pertama, sejauh mana kehadiran perempuan dalam institusi politik berperan terhadap produk kebijakan yang memiliki perspektif perempuan. 

Kedua, dilema antara kuantitas dan kualitas. Misalnya keterwakilan perempuan di parlemen pada saat ini untuk pertama kalinya mencapai 20%. Pertanyaannya, apakah peningkatan kuantitas berkorelasi positif dengan kualitas kehadiran perempuan di institusi politik? 

Ketiga, sejauh mana partisipasi perempuan sejalan dengan representasi kepentingan perempuan karena dalam konteks kebijakan politik, kepentingan perempuan beririsan erat dengan kepentingan publik. Isu kesehatan, ibu, anak dan sebagainya sering dibicarakan oleh perempuan dalam kebijakan politik dan itu erat kaitannya dengan hajat orang banyak bukan semata hanya kelompok perempuan. 

Keterwakilan Perempuan untuk Politik Indonesia

Keterwakilan perempuan di institusi politik dan pemerintahan, serta lembaga penyelenggara pemilu merupakan bagian dari perjuangan kesetaraan gender dan upaya mewujudkan pemilu yang inklusif. 

Berbicara tentang lembaga penyelenggara pemilu, dalam waktu dekat ini Indonesia akan menyelenggarakan pemilu di tahun 2024. Hal ini merupakan dasar dalam upaya menghadapi tantangan keterwakilan perempuan dalam politik.

 Lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP merupakan jantung pembuatan keputusan politik yang mengatur seleksi kepemimpinan negara secara jujur, adil, demokratis, dan berintegritas. Setiap memilih Presiden, anggota legislatif, partai peserta pemilu, kepala daerah, jantungnya adalah di lembaga penyelenggara pemilu. 

Maka penting untuk mewujudkan lembaga penyelenggara pemilu yang profesional, berintegritas dan punya perspektif gender yang baik. Perlu ada upaya yang serius dan sistematis untuk mendorong keterlibatan perempuan di lembaga penyelenggara pemilu.

Tantangannya adalah di dalam setiap proses seleksi anggota, KPU dan Bawaslu cenderung bersifat netral gender. Seolah-olah baik, adil, dan netral gender tetapi menempatkan perempuan pada posisi tarung bebas. 

Dalam proses seleksi ada tindakan-tindakan afirmasi yang harus diterapkan di setiap tahapan, bukan dengan maksud mengistimewakan perempuan tetapi potretnya garis antara laki-laki dan perempuan itu tidak sama. Untuk menyamakan garis besar itu, maka penting untuk melakukan tindakan afirmasi pada saat fit dan proper test. 

Meskipun biasanya terdapat kepentingan politik yang kental yang masih berpotensi menghambat partisipasi perempuan, tetapi penegasannya masih sangat bergantung pada political will dan politik komitmen dari para anggota DPR terutama Komisi II.

Mengapa Penting Menghadirkan Perempuan Dalam Politik di Indonesia?

Perempuan adalah subjek pembangunan yang memiliki peran dan hak yang sama dengan laki-laki untuk bersikap dalam menentukan akses dan kontrol terhadap setiap keputusan politik dan kebijakan pembangunan. Secara demografi jumlah perempuan menempati setengah dari total populasi. 

Secara sosio-kultural perempuan memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat. Secara politik perempuan di pihak yang sama dengan laki-laki baik untuk memilih maupun dipilih. 

Permasalahan perempuan akan berdampak secara signifikan kepada bangsa, sebaliknya permasalahan bangsa juga akan mendegradasi kehidupan perempuan. Negara akan mengalami defisit dan kerugian jika mengabaikan perempuan dan permasalahannya. 

Kita berharap masa depan bangsa digerakkan oleh perempuan-perempuan yang kompeten, kritis dan eksploratif. Tantangan-tantangan yang ada bisa menjadi perhatian seluruh elemen maupun stakeholder. Maka sudah seharusnya mendorong keterwakilan perempuan dalam kancah perpolitikan di Indonesia juga merupakan suatu hal yang mutlak.

Di era demokrasi saat ini, Indonesia patut bersyukur karena menerapkan sistem demokrasi dalam berbangsa dan bernegara. Demokrasi ini dibangun dengan tujuan menciptakan kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur berlandaskan konsep keadilan, kejujuran dan keterbukaan. 

Demokrasi juga sebuah proses memberikan kedaulatan negara di tangan rakyat karena vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Untuk mendapatkan dukungan masyarakat tentunya seorang bakal calon atau bakal pasangan calon akan berlomba-lomba mengadakan kampanye. 

Kegiatan kampanye pasti mengakibatkan kerumunan pada saat ini sangat riskan terjadi sebagai salah satu penyebaran virus Covid-19, perlu diadakannya sebuah sistem baru yang dapat menekan risiko terjadinya penyebaran virus Covid-19 sendiri yakni dengan berkampanye online. 

Saat ini zaman sudah semakin canggih, ada beberapa platform yang dapat digunakan sebagai solusi untuk para calon anggota legislatif maupun calon kepala daerah untuk melakukan kampanye atau bahkan pemilihan secara online untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada politik melalui digitalisasi politik. 

Selain itu hal ini juga dapat menjadi sarana untuk sedikit demi sedikit mengurangi atau bahkan menghilangkan budaya money politic yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia saat ini.

Tentang DukungCalonmu.com

DukungCalonmu merupakan startup digital politik pertama dan satu – satunya yang ada di Indonesia. Kami hadir untuk membantu mengatasi masalah yang ada pada kampanye konvensional dan pemilihan konvensional Ketua/Pimpinan Organisasi/Komunitas. Kami memiliki dua platform yang dapat memecahkan permasalahan politik di Indonesia yaitu Online Election dan Platform Kampanye Digital yang akan memudahkan setiap organisasi/komunitas selama pemilihan. Bersama DukungCalonmu mari kita ciptakan budaya politik baru bagi Indonesia yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun