Mohon tunggu...
Leony Sondang Suryani
Leony Sondang Suryani Mohon Tunggu... -

Leony Sondang Suryani, hanya anak bangsa biasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka Anak SMA untuk Indonesia

9 Juli 2014   05:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye itu boleh. Bagus malah. Kita memang sepantasnya turut menyukseskan pilpres 2014 ini. Kita harus punya pilihan masing-masing. Saya punya pilihan, tau siapa yang saya pilih dan tau tentang capres sebelah. Saya yakini begitu juga Anda. Tapi mari, kita belajar menjadi warga negara yang baik, yang tidak menyebarkan berita tidak baik mengenai capres kita. Pastikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum Anda menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Ingat, apa yang keluar dari mulut Anda lebih mudah menciptakan penilaian ntah baik maupun tidak baik mengenai diri Anda dari orang lain.

Untuk itu, yang lalu biarlah berlalu. Biarlah segala fitnah, makian, yang pernah keluar dari mulut kita tentang capres-capres itu menjadi pelajaran bagi kita sendiri untuk lebih memperbaiki diri kita masing-masing. Karena pada dasarnya, kita tidak akan pernah bisa maju jika untuk mendapatkan sesuatu kita terus menggunakan senjata lidah. Menggunakan fitnah. Kita tidak akan pernah bisa maju jika yang kita tanam dan kita jadikan dasar adalah kebusukan dan kejahatan. Dari sini, marilah kita belajar untuk menjaga perkataan kita. Lah masa iya udah besok pilpres eh tanggal segini masih sibuk aja nyebarin fitnah. Duuh, gak banget. Coba yuk belajar menanamkan hal positif dalam hati kita. Jangan terus memupuk kebencian,kedengkian dalam hati kita dan dalam hati sesama kita. Dan besok, siapa pun pemenangnya, ntah itu pilihanmu atau pilihanku, mari kita belajar menerima. Jangan rusuh, tidak perlu berkoar-koar seenaknya. Mari ciptakan Indonesia yang damai.


Terima kasih, mohon maaf jika perkataan saya terlalu pedas atau mungkin kurang berkenan. Tetapi setidaknya, itu lah yang timbul dalam pikiran anak SMA seperti saya, dan itu lah harapan kecil dari anak SMA seperti saya.

Merdekaa !!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun