Desa Petung Sewu telah merintis sebagai desa wisata sejak beberapa tahun terakhir. Desa yang berada di sebelah Barat Kota Malang ini berbatasan dengan Desa Selorejo yang berada di sebelah Utaranya, dan sebelah Selatan terdapat desa  Kucur. Adapun pada sebelah Timur terdapat desa Kalisongo. Secara geografis, desa ini sangat dekat dengan Kota Malang.Â
Oleh karena itu, ketika akhir pekan, banyak masyarakat Kota Malang yang melakukan healing di Kawasan desa tersebut untuk menikmati lingkungan desa yang masih asri. Pada sisi lain, kehidupan agraris masyarakatnya juga menarik menjadi objek persinggahan. Â Masyarakat Petungsewu secara turun temurun berkehidupan pertanian jeruk dan sayur dapat menjadi daya tarik ketika masyarakat luar Malang melewati ataupun mengunjungi desa tersebut.
Semangat pemerintahan desa bersama pengelola desa wisata setempat, yang terwadahi BUMDES ditunjukkan dengan terus melakukan pembenahan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan semangatnya dalam membenahi kawasan desa melalui berbagai fasilitas pembangunan fisik, baik jalan maupun sarana yang lain. Beberapa lahan tanah desa juga telah dimanfaatkan dalam mengembangkan fasilitas pengembangan desa wisata.Â
Yakni berupa Pembangunan Rest-Area Desa Wisata Petungsewu. Rest-Area Desa Wisata Petungsewu yang telah dibangun lima tahun yang lalu telah menunjukkan peningkatan terhadap kefungsiannya ketika para wisatawan menyinggahi kawasan tersebut. Rest-Area ini berada pada posisi yang strategis karena di pintu masuk Desa Wisata Petungsewu dari arah Timur.Â
Pada Rest-Area dilengkapi fasilitas PUJASERA, Resto atau warung makan, serta penjualan hasil pertanian yang dapat sebagai oleh-oleh ketika masyarakat mengunjungi kawasan ini. Rest-Area dengan fasilitas yang ada perlu peningkatan baik dari aspek fungsi maupun keragaman sajian yang menarik. Oleh karena itu, pembenahan lingkungan taman pada Rest-Area ini penting untuk direalisasi dengan tetap menjaga aspek estetika Kawasan dan kenyamanan pengunjung.
BUMDES yang merupakan pengelola Desa Wisata Petungsewu telah melakukan kerja sama dengan LPPM UM pada tiga tahun terakhir ini. Yakni di dalam mengembangkan elemen estetik taman yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Ponimin M.Hum., dkk. Pada tahun ini, dilanjutkan dengan mengembangkan elemen estetik eksterior berupa garden vertikal figuratif yang terwadahi dalam Program Kemitraan Desa LPPM UM 2024. Konsep dari pengembangan ini didasarkan pada semakin sempitnya lahan di Kawasan Rest-Area, perlu dirancang produk estetik taman namun konsep vertikal, sehingga dapat menghemat lahan di Kawasan tersebut, akan tetapi tetap menampilkan karakter visual eco-green berbentuk taman dari material wadah terakota yang disusun vertikal pada konstruksi panel besi. Produk ini memanfaatkan tanaman hias lokal yang ditanam pada wadah terakota berbentuk topeng-topeng manusia.
Kreasi produk ini tidak lepas dari peran BUMDES Desa Petungsewu dalam melakukan kerja kreatif kolaboratif dengan menyediakan pedestal taman vertikal yang terpajang di area tersebut, serta peran aktif dari masyarakat setempat dalam mendukung penyiapan bahan alat, serta tenaga ketika proses pemajangan dan finishing berlangsung. Diharapkan hasil kreasi ini mampu mendorong daya kreatif Masyarakat, dalam menumbuhkembangkan rintisan desa wisatanya, agar semakin menarik dan berdayasaing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H