Mohon tunggu...
Ayub Ismuyoto
Ayub Ismuyoto Mohon Tunggu... Guru - I'm A Teacher

Belajar menjadi guru yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banyak Menekur Lalai Bersyukur

19 Agustus 2023   01:06 Diperbarui: 19 Agustus 2023   01:13 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuh rendah manusia menari

Berulang - ulang tanpa henti

Mengais harta berkah Ilahi

Cakar sana sini cecah empati

Saat situasi enggan berkawan

Mereka tengadahkan tangan

Panjatkan doa kepada Tuhan

Meminta hikmat penuh harapan

Semua ingin meminta

Beradu lajak jadi utama

Ucap mantra berjuta - juta

Hingga lalai mereka fana

Maafkan kami yaa Jabbar

Lupa bersyukur lupa bernalar

Bukan maksud untuk ingkar

Kami hanya belum mampu bersabar

18 Agustus 2023

Elder_rain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun