"Duka Anggrelia" adalah sebuah cerpen karya Arwin Andrew yang diunggah di situs web ruangsastra.com pada tanggal 28 Juli 2024.
Cerpen ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Anggrelia-mahasiswa Fakultas Teknik yang gemar demonstrasi, ia hadir dari satu aksi damai ke aksi demonstrasi lain mengawal isu-isu terkait politik dan kemanusiaan. Suatu hari Anggrelia dituduh sebagai suruhan korporasi besar yang bergerak pada pertambangan, fotonya beredar sedang makan bersama seorang perwakilan perusahaan di sebuah restoran. Anggrelia yang mengetahui kabar tersebut berusaha meyakinkan bahwa itu hanyalah pertemuan untuk wawancara beasiswa, namun kabar tersebut sudah terlanjur membuat orang-orang tidak mempercayainya lagi.
"Sudah lama aku tahu, kamu yang menyebarkan foto-foto hoaks itu. Kamu pasti ingat kasus fotoku bersama seorang pria. Pria itu adalah pamanku. Aku ingin mengajak paman kolaborasi pendidikan politik. Tapi berita yang kamu buat menghancurkan semuanya," jelas perempuan itu menahan amarah.
"Aku minta maaf soal itu. Aku hanya mencoba membantu," jawabku membela diri
"Fitnah yang menimpa suamiku akan dibuktikan di persidangan. Ini semua politisasi, Rey."
Saat masih menjadi aktivis Anggrelia memiliki sahabat bernama Tiara, tetapi persahabatan mereka renggang ketika Tiara sering berkumpul bersama elite politik di berbagai kesempatan. Selain itu juga Tiara adalah orang yang memberikan informasi mengenai berita hoaks tentang Anggrelia yang diberitakan oleh Rey.
Dari tokoh yang dimunculkan dalam cerpen digolongkan ke dalam 10 jenis tokoh, yaitu tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sederhana, tokoh bulat, tokoh statis, tokoh berkembang, tokoh netral dan tokoh tipikal. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan tokoh dalam cerpen "Duka Anggrelia" sebagai berikut:
- Tokoh Utama
Pada teks cerpen ini tokoh "Rey/Aku" dan tokoh "Anggrelia" termasuk dalam tokoh utama, karena tokoh tersebut merupakan tokoh yang diutamakan penceritaannya dan lebih disorot dari awal hingga akhir cerita dibandingkan tokoh lain.
- Tokoh Tambahan
Pada teks cerpen ini tokoh "Tiara" termasuk dalam tokoh tambahan, karena mereka dimunculkan dalam cerita hanya beberapa kali.
- Tokoh Protagonis
Dalam cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh protagonis adalah tokoh "Anggrelia" karena tokoh yang ditampilkan mengandung nilai simpatik pembaca dan kecenderungan pembaca untuk berpihak kepadanya.
- Tokoh Antagonis
Dalam cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh antagonis adalah tokoh "Rey/Aku" dan tokoh "Tiara" karena tokoh yang ditampilkan merupakan tokoh yang menentang tokoh protagonis dalam menjalankan impiannya
- Tokoh Sederhana
Pada teks cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh sederhana adalah tokoh "Anggrelia" karena tokoh tersebut ditampilkan dengan satu sifat, yaitu pemarah.
- Tokoh Bulat
Pada teks cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh bulat adalah tokoh "Tiara" karena tokoh tersebut ditampilkan dengan watak yang bermacam-macam dan sulit diduga.
- Tokoh Statis
Dalam cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh statis adalah tokoh "Rey/Aku" karena watak tokoh tersebut tidak mengalami perkembangan watak dari awal hingga akhir cerita.
- Tokoh Berkembang
Dalam cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh berkembang adalah tokoh "Tiara" karena karakter tokoh mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan alur cerita.
- Tokoh Netral
Pada teks cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh netral adalah tokoh "Anggrelia" karena tokoh yang ditampilkan lebih menonjolkan sifat individualitasnya untuk mendukung berjalannya sebuah cerita.
- Tokoh Tipikal
Pada teks cerpen ini tokoh yang termasuk ke dalam tokoh tipikal adalah tokoh "Rey/Aku" karena tokoh yang ditampilkan lebih menonjolkan kualitas pekerjaannya, sedangkan kualitas indidualitasnya hanya ditampilkan sedikit.
Secara umum ada dua teknik penghadiran tokoh dalam penokohan, yaitu teknik ekspositori dan teknik dramatik. Teknik dramatik terbagi menjadi beberapa macam, seperti teknik  cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Berdasarkan hasil analisis watak dari tokoh-tokoh yang ditampilkan oleh Arwin Andrew dalam cerpennya digambarkan melalui teknik dramatik dengan tiga macam teknik penghadiran tokoh, yaitu:
- Teknik Pelukisan Fisik
Dalam cerpen ini tokoh "Anggrelia" digambarkan dengan menggunakan teknik pelukisan fisik, contoh penggunaan teknik pelukisan fisik tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.
Perempuan itu tak banyak berubah sejak terakhir kali aku bersua dengannya beberapa tahun silam. Bedak tipis yang melapisi wajahnya dan rambut pirang cokelat yang memnatulkan sinar langit sore itu menatapku dengan sorot matanya yang tajam.
Kutipan tersebut merupakan contoh penggunaan teknik pelukisan fisik karena dari penampilan atau keadaan fisik tokoh kita dapat mengetahui seperti apa watak dan keadaan tokoh tersebut.
- Teknik Reaksi Tokoh Lain
Dalam cerpen ini tokoh "Tiara" digambarkan dengan menggunakan teknik reaksi tokoh lain, contoh penggunaan teknik reaksi tokoh lain tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.
Anggrelia dan Tiara dulunya adalah aktivis yang saling bersahabat. Namun persahabatan mereka renggang ketika Tiara kerap berkumpul bersama elite politik diberbagai kesempatan. Tiara pula yang awalnya memberikan informasi adanya pertemuan Anggrelia dengan seseorang kepadaku.
Kutipan tersebut merupakan contoh penggunaan teknik reaksi tokoh lain karena dari reaksi tokoh lain terlihat seperti apa watak seorang tokoh dalam sebuah cerita.
- Teknik Tingkah Laku
Dalam cerpen ini tokoh "Rey/Aku" digambarkan dengan menggunakan teknik tingkah laku, contoh penggunaan teknik tingkah laku tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.
Usahaku mendapatkan berita sepertinya sia-sia hari itu. Tamparan yang cukup kencang masih membuat pipi kanan memerah. Langkahku menuju tempat parkir harus berhenti saat di depan mata muncul perempuan yang kelihatan sedang menunggu.
Kutipan tersebut merupakan contoh penggunaan teknik tingkah laku karena dari tingkah laku yang dilakukan tokoh kita dapat mengetahui seperti apa watak tokoh tersebut.
Berdasarkan hasil analisis dari cerpen "Duka Anggrelia" disimpulkan bahwa jenis tokoh yang dimunculkan oleh penulis lebih cenderung menggunakan tokoh antagonis dibandingkan tokoh protagonis, dan teknik penghadiran tokoh lebih cenderung menggunakan teknik dramatik.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew, A. (2024). "Duka Anggrelia". Ruangsastra.com. Diakses pada 6 Januari 2025 melalui https://ruangsastra.com/33701/duka-anggrelia/Â
Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univeristy Press.
Aisyah, I. (2019). "Tokoh dan Penokohan dalam Teks Cerpen Karya Siswa Kelas IX SMP Negeri 21 Padang". Ejournal.unp.ac.id. Diakses pada 6 Januari 2025 melalui https://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/viewFile/107473/102898
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H