Mohon tunggu...
El Christto
El Christto Mohon Tunggu... Swasta -

credo quia absurdum

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dukungan Infrastruktur KSPN Mandalika

28 Februari 2019   17:59 Diperbarui: 28 Februari 2019   18:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadi Sucahyono | Foto:ElChristto


Diproyeksikan industri pariwisata akan sejajar bahkan menggantikan posisi industri CPO, untuk menjadi penyumbang devisa terbesar nomor satu bagi Indonesia pada tahun 2019 ini.  Salah satu untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) sebagai 'Bali Baru'. Kementerian Pariwisata telah menetapkan unsur 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. 
Kesepuluh DPP yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) adalah Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Pulau Belitung, Tanjung Lesung Riau, Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Bromo Tengger Jawa Timur, Borobudur Jawa Tengah, Mandalika Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Wakatobi Sulawesi Tengah, Morotai Maluku Utara. 
Pengembangan KSPN tersebut melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) .

Baca juga: Destinasi Digital Pesona Indonesia

Baca juga: 2019 Ganti Sumber Devisa

Hadi Sucahyono | Foto:ElChristto
Hadi Sucahyono | Foto:ElChristto

"Ada tambahan dua KSPN, yakni Toraja dan Mandeh," kata Hadi Sucahyono (Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR), saat Expo PUPR 4.0 di Jakarta pada 22 Februari 2019 lalu.
Hadi Sucahyono mengatakan kini ada total 12 KSPN, dimana Kementerian PUPR turut menjadi bagian dalam hal pengembangan dukungan infrastruktur wilayah. KSPN Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika, mendapatkan prioritas utama saat ini karena ada tren semakin tingginya tingkat kunjungan wisatawan.
Mandalika kini telah menjadi perhatian publik, setelah mendapat kepastian ditetapkan sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara MotoGP 2021. Pembangunan sirkuit sudah akan dimulai pada bulan Oktober 2019 mendatang. Hadi Sucahyono menyatakan PUPR hanya bertanggung jawab pada pengembangan dukungan infrastruktur di luar Kawasan Pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Karena kebetulan Mandalika baru saja sebagai wilayah terdampak bencana gempa bumi, maka PUPR juga melakukan program rehabilitasi. 

Foto: screenshot Presentasi BPIW
Foto: screenshot Presentasi BPIW
Foto: screenshot Presentasi BPIW
Foto: screenshot Presentasi BPIW
Foto: screenshot Presentasi BPIW
Foto: screenshot Presentasi BPIW
Pihaknya saat ini tak hanya mengerjakan pengembangan infrastruktur bagi kepentingan bagi wisatawan saja, namun juga untuk mengakomodir kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sekitarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penataan kawasan kampung nelayan supaya tak ada kesenjangan. Program yang dilaksanakan antara lain taman bermain sebagai ruang terbuka publik, perbaikan jalan, saluran drainase, penyediaan air baku dan air bersih, penyediaan rumah swadaya bagi MBR.
Selain usaha membuka warung dan toko, penataan kampung akan dapat membantu warga untuk membuka homestay dan jasa wisata lainnya. Diprkirakan akan ada pertumbuhan ekonomi sebesar 20% hingga 30%. Semoga target kunjungan 2 juta wisatawan ke Mandalika pada tahun 2019 dapat terealisasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun