Indonesia dianugerahi kekayaan akan destinasi wisata alam dan budaya, yang disertai keramah-tamahan penduduknya. Â #PesonaIndonesia dan #WonderfulIndonesia yang telah digemakan sejak 2011, telah memudahkan bagi siapa saja yang ingin mengeksplorasi destinasi dalam era digital.
Perkembangan teknologi informasi yang didominasi oleh keaktifan generasi milenial, telah mengubah industri pariwisata. Mereka sangat gemar berpetualang dan berwisata, mencari pengalaman unik, baru, otentik, dan personal. Pengalaman yang berbeda dari rekan sebayanya itu, akan berusaha dibagikan melalui perangkat teknologi digitalnya.
Hal inilah yang mendasari acara tahunan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2018 bertemakan 'Destinasi Digital'. Dewan Juri telah berhasil menyeleksi sebanyak 432 karya dari para Pewarta Pariwisata kategori media cetak majalah (56 artikel) media cetak surat kabar (43 artikel), media online (119 artikel), media televisi (61 tayangan video) dan blogger (153 artikel).
Pasti pada penasaran siapa saja yang menjadi dewan jurinya. Kelima anggota dewan juri diisi oleh Pentahelix Pariwisata di tanah air, yang merupakan unsur dari media, industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas.
Mereka adalah Wahyu Indrasto (Pemimpin Majalah Eksekutif) mewakili unsur media, Elly Hutabarat (Ketua Umum Astindo) mewakili unsur industri, Don Kardono (Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi & Media) mewakili unsur pemerintah. Dari unsur komunitas diwakili oleh Wahyu Aji (Ketua GNFI), serta unsur akademisi diwakili oleh Hilmawan Brahmantyo (Ketua Hildiktipari).
Juara pertama kategori blogger adalah Lina Sasmita dengan judul artikel "Mengunjungi Pasar Mangrove Batam Salah Satu Destinasi Digital Anak Milenial". Sedangkan juara kedua dan ketiga adalah Elisabeth Murni dengan judul artikel "Ranting-ranting yang Berkisah di Hutan Pinus Pengger", serta Qurotul Ayun dengan judul artikel "Harmoni Pagi di Pasar Kaki Langit".
Sedangkan juara harapan pertama dan kedua adalah Teguh Sudarisman dengan judul artikel "Menjelajah 12 Destinasi Instagramable di Kaki Langit", serta Ardian Kusuma dengan judul artikel "Sehari Menjelajahi Enam Destinasi Digital Jogja".
Juara pertama dalam kategori media cetak majalah adalah Doddy Wiraseto (Batik Air Magazine) dengan judul artikel "Pemantik Pikat Wisata Nomadik". Untuk juara kedua dan ketiga adalah Jeihan Kahfi Berlian (Majalah SWA) dengan judul artikel "Arena Baru Mengeksplorasi Tujuan Wisata yang Eksotis", serta Fachruddin Abdullah (Majalah Event Guide) dengan judul artikel "Wisata di KulonProgo Tak Cuma Kalibiru".
Sedangkan juara harapan pertama dan kedua adalah Andri Syahreza (Majalah Mutiara Biru) dengan judul artikel "Going North", serta Donna Imelda (Majalah Asrinesia) dengan judul artikel "Eksotisme Labuan Bajo".
Juara pertama dalam kategori media cetak surat kabar adalah Arief Suharto (Koran Jakarta) dengan judul artikel "Keindahan Wonosobo Temanggung". Untuk juara kedua dan ketiga adalah Eva Fitriani (Investor Daily) dengan judul artikel "Beraksi di Breksi", serta Mariyana Ricky (Solopos) dengan judul artikel "Pikat Sunset di Bukit Patrum".
Sedangkan juara harapan pertama dan kedua adalah Setiady Dwie (Suara) dengan judul artikel "Museum Angkut Nan Yahud", serta Apriadi Gunawan (The Jakarta) dengan judul artikel "Lake Tiba Pearl of North".
Juara pertama kategori media online adalah Adinda Permatasari (Viva*co*id) dengan judul artikel "Pose Instagramable Ditemani Ikan Wara-wiri di Dasar Air Umbul Ponggok". Untuk juara kedua dan ketiga adalah Erizky Bagus Zuhair (Akurat*co) dengan judul artikel "Memandang 10 Bali Baru dalam Bingkai Destinasi Digital", serta Fadhil (Sindobatam*com) dengan judul artikel "Gerbang Pariwisata di Seberang Singapura".
Sedangkan juara harapan pertama dan kedua adalah Erwin Gumilar (Venuemagz*com) dengan judul artikel " Sensasi Berwisata di Bekas Tambang Batu", serta Edi Sutrisno (BeritaKepri*I'd) dengan judul artikel "Pasar Kaki Langit Jogja: Harmoni Apik Kearifan Lokal, Alam dan Jagad Digital".
Juara pertama kategori media televisi adalah Produksi acara "Journey" dari MetroTV dengan judul tayangan "Journey to Lasem". Untuk juara kedua dan ketiga adalah Produksi acara "Tau Gak Sih" dari Trans7 dengan judul tayangan "Jaga Mata Jaga Hati", serta Produksi acara Let's Go dari MNC-TV dengan judul tayangan "Hati Kecantol Pesona Misool".
Sedangkan juara harapan pertama dan kedua adalah produksi acara " Jalan-jalan" dari Kompas-TV dengan judul tayangan "Pesona Bali Utara", serta produksi acara Jejak Petualang Weekend" dari Trans-7 dengan judul tayangan "Jelajah Pulau Naga".
Sementara tayangan "Menjajal Destinasi Digital' yang merupakan karya dari CNN Indonesia, berhasil menyabet apresiasi Best of The Best dengan ganjaran hadiah Rp.100 juta.
"Destinasi wisata di Indonesia harus instagrammable," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang juga menyempatkan diri untuk menghibur hadirin melalui suara emasnya.
Dalam transformasi pariwisata ini, destinasi digital menjadi prioritas utama Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang dengan nilai devisa 20 milyar dolar AS pada tahun 2019. Diperkirakan 50% wisman adalah generasi milenial.
Arief Yahya mengatakan ada sebuah kebutuhan untuk diakui dalam diri generasi milenial. Kegilaan generasi milenial adalah mendatangi destinasi yang instagrammable dan belum didatangi banyak orang. Maka destinasi wisata di Indonesia harus instagrammable, dengan adanya penempatan spot-spot yang menarik untuk difoto.
Kemudian Arief Yahya menjanjikan pada pelaksanaan APWI 2019 mendatang bertemakan "Millennial Tourism", hadiah apresiasi akan ditingkatkan menjadi total minimal Rp. 500 juta. Wow, bersiap-siaplah para Pewarta Pariwisata Indonesia.
Wonderful....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H