Anadara cuneata merupakan salah satu contoh bivalv yang hidup di habitat pantai berlumpur. Karakteristik hewan ini sama seperti bivalvia pada umumnya yaitu memiliki dua cangkang di kedua sisi yang disebut valve, memiliki engsel/sendi lunak yang disebut hinge, memiliki umbo, cangkang dengan corak bergaris, serta cilianya berada di luar permukaan labial palps.
Adaptasi Anadara cuneata yang hidup di substrat berlumpur yaitu mebenamkan diri ke dalam lumpur pada kedalaman 6-10 cm dengan posisi ventro-posterior menghadap ke atas. Anadara cuneata membenamkan diri di dalam lumpur supaya tidak terhempas oleh deburan ombak.Â
Berbeda dari jenis Anadara lainnya yang hidup di substrat berbatu dan berpasir, Anadara yang hidup di substrat berbatu hanya menempel di permukaan batu. Anadara yang hidup di substrat berpasir membenamkan diri ke pasir, namun tidak semua tubuh terbenam ke dalam pasir, masih ada bagian ujung posterior tubuh yang berada di permukaan pasir (Lim 1966: 107).
Hidup dengan membenamkan diri ke dalam lumpur membuat hewan ini harus beradaptasi untuk hidup, salah satunya dari segi mekanisme pengambilan makanan. Â Anadara cuneata yang berada di substrat berlumpur memiliki cilia yang berada di tiap bukaan tubuh dan struktur lebih rumit dibandingkan Anadara lain yang hidup di substrat berbatu atau berpasir. Cilia akan menggali ke dalam lumpur kemudian menghirup aliran air. Aliran air bercampur dengan lumpur yang memiliki partikel-partikel organik yang kemudian diambil sebagai sumber makanan pengganti selain plankton. Hidup di lingkungan yang memiliki partikel-partikel yang kotor dan tersuspensi di sekitar air, A. cuneata membutuhkan area pemilahan yang lebih besar pada insang, palp labial, lebih banyak sekresi lendir dan memiliki cilia pada bagian-bagian yang terbuka (Lim 1966: 114-117).
Untuk lebih jelasnya bagaimana kerang dapat menguburkan dirinya ke substrat, bisa dilihat di link ini ya readers!
https://www.youtube.com/watch?v=6JyNpPUj1ys
2. Machoma bathica
Macoma balthica merupakan bivalvia yang terbiasa hidup di daerah estuari, intertidal maupun habitat berlumpur. Kerang ini memiliki cangkang yang tipis dan kecil dengan panjang cangkang <40 mm. Cangkang M. balthica berbentuk oval dengan pinggiran halus, serta bertekstur licin. Kerang ini merupakan salah satu sumber makanan bagi organisme lain seperti ikan dan kepiting (Long dkk. 2008: 35; Naturalhistory.museumwales.ac.uk 2016: 1).
Macoma balthica memiliki beberapa bentuk adaptasi terhadap lingkungan estuari atau intertidal untuk dapat bertahan hidup. Kemampuannya untuk menggali dan membenamkan diri di dalam lumpur semerta merta untuk menghindari predator dan deburan ombak atau gelombang. Kemampuan membenamkan diri didukung oleh bentuk cangkang yang tipis dan licin. Hal ini yang memudahkan M. balthica untuk masuk ke dalam lumpur. Macoma balthica akan menggali lumpur dalam keadaan vertikal dibantu oleh kaki (foot) dan juga gerakan cangkang yang menutup secara tiba-tiba untuk menyingkirkan sedimen agar cangkang M. balthica dapat terus masuk ke dalam lumpur (Isma 2017: 38-39; Piffer dkk. 2011: 322).