Mohon tunggu...
Nurlaela
Nurlaela Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku menulis maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kurang Optimalnya Pemanfaatan Skripsi Digital di PU

21 Mei 2012   19:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus UIN, INSTITUT- Sejak September 2011, perpustakaan Utama (PU) menerapkan sistem baru yaitu digitalisasi multimedia, yang bertujuan mempermudah akses skripsi lama dalam bentukdigital. Namun sistem tersebut kurang dioptimalkan kegunaanya oleh mahasiswa, hal ini diutarakan Kepala Perpustakaan Utama UIN, Nur Yudi (16/5).

“Mungkin barangkali sosialisasinya memang kurang,” ujar Nur Yudi. Pihak PU masih memikirkan bagaimana format pasti untuk memberi layanan yang lebih baik ke depannya. “Kalaupun kita (pihak PU) melakukan sosialisasi, kemudian mahasiswa membludak ke skripsi digital, kita (pihak PU) belum bisa memberikan pelayanan yang optimal karena masih banyak keterbatasan,” papar Nur Yudi saat ditemui INSTITUT di ruangannya. (16/5)

Nur Yudi mengakui, sosialisasi yang dilakukan memang belum maksimal. Kalaupun sosialisasi dilakukan dengan kapasitas yang besar, PU belum memiliki ruangan yang cukup untuk menampung pengguna skripsi digital.

Senada dengan Nur Yudi, Bagian Otomasi dan Multimedia PU, Kusaeri mengatakan bahwa digital skripsi ini baru tahap persiapan karena belum diresmikan. Sosialisasinya pun langsung dari petugas ruang skripsi di lantai tiga. Jika mahasiswa tidak menemukan skripsi dalam bentuk fisik yangdicari, barulah petugas PU memberikan informasi mengenai skripsi berbentuk digital.

Selain itu, kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan sarana pendukung juga menjadi hambatan belum maksimalnya pelayanan skripsi digital. Hardware yang disediakan saat ini hanya lima komputer sedangkan jumlah tersebut belum memadai jika layanan tersebut digunakan semua mahasiswa, jelas Kusaeri (16/5).

Kusaeri menambahkan, Pelayanan PU memang masih kurang, belum ada persiapan seperti layout tempat, pengaturan print out dan persyaratan layanan. “Koleksi dan tempatnya saja belum siap, bahkan belum ada kebijakan dari atasan” lanjutnya.

Sayangnya, sosialisasi yang dilakukan petugas PU secara langsung belum optimal. Sumiyati, mahasiswa Manajemen Dakwah semester delapan, mengaku tidak mendapatkan sosialisasi langsung dari staff PU “Malah saya disuruh cari langsung ke fakultas, dan enggak ada pemberitahuan mencari melalui multimedia digital,” tandasnya saat ditemui INSTITUT di ruang skripsi lantai tiga PU.

Sementara itu, Didik Setiawan, Mahasiswa Manajemen Pendidikan (MP) semester sepuluh, mengaku tidak tertarik menggunakan skripsi digital. “Dari segi isi tidak ada bedanya, hanya bentuknya yang berbeda, skripsi digital dalam bentuk print out.”

Menanggapi kekurangan ruang digital skripsi, Nur Yudi mengatakan, pihak PU berencana akan merombak tempat. Warung Internet (warnet) dan ruang skripsi digital akan disatukan agar mempermudah akses pencarian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun