Mohon tunggu...
elangyk98
elangyk98 Mohon Tunggu... Penulis - enterprenuer

Lahir di kota Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hikmah dari Kasus Ditangkapnya Rizieq Shihab di Makkah

8 November 2018   15:46 Diperbarui: 8 November 2018   18:04 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : http://JPNN.com

Bisa bayangkan bagaimana Riziek Shihab justru mengingkari bendera yang beberapa hari lalu menyebutnya sebagai Bendera Tuhan.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka yang kemarin melakukan demo besar-besaran  di Jakarta, membela bendera yang anggapannya sangat sakral  tapi nyatanya dianggap bendera teroris oleh Pemerintah Arab Saudi.

Yang menyatakannya-pun bukan main-main, Pemerintahan Arab Saudi , tempat sumber dan tujuan umat Islam seluruh dunia beribadah.

Apakah berani mencela sumbernya ?

Semua menjadi terdiam....

Sekarang mereka --mereka lagi sibuk mencari argument dan cerita2 Spionase kelas tinggi untuk menyelamatkan muka imam besar mereka.

Seberapa besar  mereka ngeles dan melakukan pembelaan terhadap Riziek Shihab, bagi saya  sudah tidak menjadi penting lagi.  Karena yang lebih penting adalah terbukanya mata masyarakat Indonesia , Bendera Hitam yang bertulisan  Kalimat Tauhid dengan  Khat seperti itu bukan bendera Rasul tapi bendera Teroris.

Peristiwa diinterogasinya Riziek Shihab  oleh Badan Intelegent Umum Pemerintahan Arab Saudi membawa hikmah, kita tidak lagi perlu bersusah payah menerangkan dan  menjelaskan lagi kepada masyarakat bahwa bendera Hitam yang dibakar oleh anggota Banser NU itu bendera HTI, bukan bendera Tauhid.  Masyarakat sudah dapat menyimpulkan sendiri dari melihat peristiwa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun