Bisa bayangkan bagaimana Riziek Shihab justru mengingkari bendera yang beberapa hari lalu menyebutnya sebagai Bendera Tuhan.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka yang kemarin melakukan demo besar-besaran  di Jakarta, membela bendera yang anggapannya sangat sakral  tapi nyatanya dianggap bendera teroris oleh Pemerintah Arab Saudi.
Yang menyatakannya-pun bukan main-main, Pemerintahan Arab Saudi , tempat sumber dan tujuan umat Islam seluruh dunia beribadah.
Apakah berani mencela sumbernya ?
Semua menjadi terdiam....
Sekarang mereka --mereka lagi sibuk mencari argument dan cerita2 Spionase kelas tinggi untuk menyelamatkan muka imam besar mereka.
Seberapa besar  mereka ngeles dan melakukan pembelaan terhadap Riziek Shihab, bagi saya  sudah tidak menjadi penting lagi.  Karena yang lebih penting adalah terbukanya mata masyarakat Indonesia , Bendera Hitam yang bertulisan  Kalimat Tauhid dengan  Khat seperti itu bukan bendera Rasul tapi bendera Teroris.
Peristiwa diinterogasinya Riziek Shihab  oleh Badan Intelegent Umum Pemerintahan Arab Saudi membawa hikmah, kita tidak lagi perlu bersusah payah menerangkan dan  menjelaskan lagi kepada masyarakat bahwa bendera Hitam yang dibakar oleh anggota Banser NU itu bendera HTI, bukan bendera Tauhid.  Masyarakat sudah dapat menyimpulkan sendiri dari melihat peristiwa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H