Mohon tunggu...
elangyk98
elangyk98 Mohon Tunggu... Penulis - enterprenuer

Lahir di kota Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hikmah dari Kasus Ditangkapnya Rizieq Shihab di Makkah

8 November 2018   15:46 Diperbarui: 8 November 2018   18:04 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : http://JPNN.com

Kasus ditangkapnya Muhammad Rizek Shihab (MRS) di Arab Saudi, secara tidak langsung akan mengakhiri polemik bendera Hitam bertuliskan kalimat Tauhid sebagai bendera Tauhid  atau bendera HTI.

Beberapa bulan terakhir ini, bendera hitam telah membawa polemik di Indonesia, puncaknya  pembakaran bendera oleh anggota Banser NU , pada hari Santri Nasional, di jawa Barat beberapa waktu yang lalu.

Saya mencatat  beberapa peristiwa yang terjadi yang berhubungan dengan bendera ini, yang mengandung potensi memecah belah masyarakat Indonesia.

Ustad Abdul Somad tiba-tiba membatalkan semua acara di Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur, dengan alasan adanya terror oleh sekelompok orang.  Padahal penolakan-penolakan terhadap UAS  karena acara dakwahnya diduga  ditunggangi oleh HTI. Setiap kali UAS hadir ke suatu daerah, pasti di daerah sekitar acara  berkibar bendera hitam dan putih seperti  logonya HTI.

Pembatalan UAS  yang diungkapkan di media sosialnya benar-benar membawa kemarahan Ustad-ustad yang selama ini kita ketahui sebagai ustad-ustad yang berseberangan dengan pemerintah. Seperti Gus Nur  atau Nur Sugik Raharja, Tengku Zulkarnaen, Felix Siauw dan lain-lain.

Puncaknya pembakaran bendera hitam oleh anggota Banser  NU, ulama2  ekstreem Kanan ini malah makin nekad dan  sengaja  membawa-bawa bendera Hitam itu kemana-mana.

Mulai dari Nur Sugik (Gus Nur) , membuat video yang isinya mengecam pembakar Bendera Hitam dan tidak lupa  diatas kepalanya  mengenakan topi berwarna hitam  yang berlafaskan kalimat Tauhid : La Illaha Illallah. Seperti biasanya, ungkapan-ungkapan cacian dan sumpah serapah  keluar dari mulutnya untuk mengecam tindakan Banser NU yang membakar bendera bewarna hitam.

Felix Siauw bahkan berani menampilkan kembali video-video HTI, saat acara di  sebuah tempat tertentu  dan  membentangkan bendera hitam berukuran raksasa dengan bertuliskan kalimat Tauhid.  Beberapa kali juga mengupload  dirinya di Instagram, Tweeter dan Youtube yang mengagung-agungkan bendera hitam itu sebagai bendera Rassullullah.

Tengku Zulkarnaen, yang punya jabatan Wasekjen MUI, lebih berani lagi dengan membawa  dan mengibar-ngibarkan bendera hitam  seperti bendera HTI itu kedalam  sebuah acara di Mesjid  di Sumatera Barat. Bahkan Foto dirinya saat acara di Mesjid sambil mengibarkan bendera hitam  di upload  sendiri ditweeternya.  Entah apa yang diucapkan saat mengayun-ngayunkan bendera hitam itu di dalam Mesjid.

Beberapa kali kita melihat juga, demo besar-besaran di Jakarta, Kalimantan Timur dengan aksi bela Tauhid, sambil membawa ratusan bendera hitam. Bahkan di Kalimantan Timur bendera hitam sempat dikibarkan di tiang bendera kantor Gubernur dan di Poso di gedung wakil rakyat DPRD.  Gubernur Kalimantan-pun tidak bisa berbuat apa-apa dan menganggap bendera hitam itu benar-benar bendera Tauhid, bendera seluruh Umat Islam.

Beberapa kali ulama-ulama NU menjelaskan kepada masyarakat, bahwa bendera hitam itu bukan bendera Tauhid tetapi bendera HTI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun