Tulisan ini akan membahas bagaimana skema Kerja Sama Pengelolaan dan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur antara pemerintah dan klub sepak bola dapat menjaga, bahkan mengebangkan infrastruktur olahraga Indonesia.
Kerja Sama Pengelolaan Persib Bandung dan Bali United: Benchmark Pengelolaan Stadion
Dapatkan stadion tetap dimiliki oleh pemerintah daerah, tetapi dikelola langsung oleh klub sepak bola? Jawabannya adalah iya, tercatat sudah terdapat dua klub sepakbola yang mengelola langsung stadion yang mereka gunakan. Bali United mengelola stadion I Wayan Dipta, dan Persib Bandung untuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api.Â
Pola pengelolaan tersebut akan memberikan pengelolaan kepada pihak yang memiliki insentif terbesar untuk menjaga kualitas stadion.Â
Hasilnya cukup instan, pada pertandingan pertama Liga 1 2023 Bobotoh sudah mengapresiasi perbaikan penyelenggaraan fasilitas dan penyelenggaraan Gelora Bandung Lautan Api. Padahal, pada pertandingan tersebut sedang panas-panasnya konflik harga tiket antara management dan Bobotoh, plus Persib baru memenangkan lelang pada bulan tersebut. Selain itu, rumput GBLA juga terlihat jauh lebih mulus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Manfaat yang lebih besar dapat dilihat di Stadion I Wayan Dipta yang sudah beberapa musim dikelola oleh Bali United. Sebagai penggemar Persija (yang selalu jadi musafir), penulis sangat iri dengan keharmonisan antara Pemerintah Gianyar dan Bali United. Sebab, tidak hanya kerja sama tersebut menghasilkan rumput stadion yang sangat hijau, infrastruktur pendukung I Wayan Dipta juga sangat "Bali United" sehingga menghasilkan experience yang sangat baik.Â
Kerjasama Pengelolaan memberikan kesempatan Bali United untuk berinvestasi mempercantik I Wayan Dipta. Misalnya tribun dan dinding stadion tersebut dicat dengan warna kebesaran Bali United dan ornamen khas Bali yang cantik. Ternyata, upgrade tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian sponsorship, hal yang mungkin tidak terjadi apabila pengelolaan masih dilakukan langsung oleh Pemda Gianyar.Â
Bali United juga berinvestasi untuk melengkapi berbagai infrastruktur pendukung stadion yang semakin meningkatkan experience penonton. Plus, Bali United juga dapat melengkapi stadionnya dengan cafe, dan toko merchandise yang tidak hanya meningkatkan pengalaman menonton sepak bola, tetapi juga menciptakan pendapatan bagi klub.Â
Bagaimana manfaatnya bagi pemerintah? Tentu penghematan anggaran. Melalui pola pengelolaan tersebut, maka APBD tidak dibebani beban pengelolaan biaya stadion yang mahal. Tentu hal tersebut lebih fair secara pengelolaan keuangan, karena toh tidak semua penduduk di kota merupakan fans klub bola yang bermain di kota tersebut. Tentu tidak fair apabila biaya maintenance stadion yang digunakan klub tersebut dibebankan ke uang rakyat.
Selain itu, stadion yang terawat akan menjadi wajah kota yang baik. Stadion sebuah kota mungkin akan lebih sering masuk TV daripada balaikota, sehingga stadion yang baik akan menciptakan citra kota yang baik. Sebagaimana dibahas di atas, tim cenderung memiliki insentif lebih besar untuk menjaga kecantikan stadion, sehingga pola kerja sama tersebut berpotensi untuk meberikan kesempatan bagi tim untuk menjaga kecantikan stadion.