Travel Subsidy diberikan ketika tim berlaga tandang. Sementara hadiah hanya diberikan apabila tim menang atau seri, tergantung pada fase kompetisi. Pendapatan tersebut adalah hak komersial yang diberikan oleh AFC, tanpa menghitung pendapatan dari tiket dan matchday income lainnya, maupun potensi bonus dari sponsor karena mencapai fase tertentu di kompetisi tersebut (apabila ada).
Asumsi dan Perhitungan
Penulis bukan ahli statistik atau pemantau liga Asia lain, namun mengalahkan juara bertahan asal negeri samurai, terasa berat bagi Serdadu Tridatu. Maka, dalam perhitungan ini kita asumsikan bahwa Bali United tidak lolos fase play-off ACL setelah menang melawan Lee Man.
Sementara Dirut Ayam Kinantan dari Timur mengaku belum memikirkan AFC Cup, dan memilih fokus ke Liga 1. Maka penulis mengasumsikan langkah PSM Makassar akan terhenti di Group Stage setelah memenangkan satu play off.Â
Pada sisi lain, kapten Macan Kemayoran punya target sangat ambisius berupa memenangkan region Asean. Karena bias The Jak Mania, penulis percaya dengan target tersebut dan menjadikan target tersebut sebagai dasar asumsi dalam perhitungan.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka Bali United akan mendapatkan $80.000, atau Rp. 1.191.116.000 (satu miliar, seratus sembilan puluh satu juta, seratus enam belas ribu Rupiah) dari empat pertandingan.Â
PSM Makassar akan mendapatkan $120.000, atau Rp.1.786.674.000 (satu miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta enam ratus tujuh puluh empat ribu Rupiah) dari delapan pertandingan.Â
Sementara, Persija akan mendapatkan $300.000, atau Rp.4.466.685.000 (empat miliar empat ratus enam puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah) dari sepuluh pertandingan, karena knock out region Asean tidak dilakukan home-away.
Perbandingan dengan Liga 1