"Nazaruddin juga bisa digunakan untuk menebas. Dan, kalau itu dilakukan oleh kubu Moeldoko, pastinya akan sangat mematikan apabila tebasannya didukung dengan pedang yang tajam," kata Fadhli. Dikutip dari Sindonews.com.Â
Meski begitu, Fadhli mengutarakan, keberadaan Nazaruddin tidak ada relevansinya jika dikaitkan dengan keabsahan Partai Demokrat kubu AHY. Namun, bakal cukup mengganggu konsentrasi dan melemahkan saja. Sebab, kata dia, masih dikutip dari Sindonews.com, yang dirusak bukan berkas atau dokumen keabsahan Demokrat kubu AHY, tetapi mental dan reputasi. Lantaran, bukan mustahil nyanyian Nazaruddin bisa berakhir di KPK, kepolisian atau kejaksaan.Â
Apabila analisa Pasek dan Fadhli ini benar-benar terjadi, maka sudah bisa dipastikan tensi politik akan jauh lebih memanas. Partarungan tidak saja memperjuangkan keabsahan Partai Demokrat, tetapi melebar ke ranah personal hukum masing-masing kubu. Menarik kita tunggu.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H