Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dana Formula E Karya Anies Diserang Ferdinand, Risma Makin di Atas Angin?

23 Januari 2021   16:10 Diperbarui: 23 Januari 2021   16:19 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar akun twitter Ferdinand Hutahaean

"Asuransi Formula E 35 Juta Euro atau sebesar Rp.934 M ini kena besar sekali ya? Apa yang diasuransikan? Dengan perusahaan Asuransi apa?

Wahhh jangan2 dengan Asuransi majikan nih..!!" 

"Sy baru berbincang di RRI bersama dgn Anggota DPRD DKI Gilbert Simanjutak ttg Dana E Formula Jakarta. Info baru yg sy dapat ternyata dana Asuransi 35 Juta Euro tlh dibayar jg olh Pemprov.

Ini Asuransi dibayar ke Asuransi apa? Besar sekali 35 Juta Euro? Wahh parah @aniesbaswedan" 

Saya kira cukup beralasan bila Ferdinand dalam videonya bertanya dan menyuarakan rasa gundah masyarakat DKI, dan warga Indonesia pada umumnya. Ke mana sebenarnya dana sebesar 560 Miliar Rupiah itu diendapkan Anies? Mengapa harus ditutup-tutupi karena ternyata Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah mengeluarkan jadwal bahwa Jakarta tidak masuk agenda tahun 2021, sehingga buyar jugalah janji-janji manis untuk mendatangkan keuntungan sebesar 1,2 Triliun Rupiah seperti yang sempat dijanjikannya dulu. 

Tangkapan layar akun twitter Ferdinand Hutahaean
Tangkapan layar akun twitter Ferdinand Hutahaean
Untuk pertanyaan itu, pastinya Anies Baswedan harus segera mampu memberikan penjelasan yang masuk akal dan bisa diterima rakyat. Jika tidak, citranya jelas-jelas terancam. 

Tangkapan layar akun twitter Ferdinand Hutahaean
Tangkapan layar akun twitter Ferdinand Hutahaean
Boleh jadi kritikan Ferdinand ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik Anies Baswedan menuju Pilgub DKI Jakarta. Hanya saja, bila serangan-serangan pria kelahiran Sumatera Utara, 18 September 1977 ini mampu memprovokasi penduduk DKI Jakarta, bukan tidak mungkin tingkat kepercayaan terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut makin rendah. 

Alih-alih mampu meningkatkan citranya yang sempet melempem oleh gebrakan Risma, nama Anies Baswedan bisa lebih terperosok lebih dalam. Secara politik ini bakal sangat merugikannya. Baik itu untuk gelaran Pilgub DKI, atau pilpres 2024. 

Khusus konteks Pilgub DKI. Bila nama dan citra Anies terus terperosok ke jurang terdalam, nama Risma justeru bisa di atas angin. Sebagaimana diketahui, sosok perempuan "gila kerja" ini digadang-gadang bakal dicalonkan oleh partainya, PDI Perjuangan maju pada perebutan kursi DKI 1. 

Bila memang benar Risma bakal maju Pilgub DKI, patut diakui sejauh ini lawan tangguhnya adalah Anies Baswedan. Bila nama dan citra sang petahana ini terpuruk, Risma yang telah mulai mendapat tempat di hati sebagian penduduk Jakarta tentu berada di atas angin. Peluangnya meraih kursi DKI 1 sedikit lebih ringan. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun