"Blusukan secara proporsional bagus saja sbg cara melihat langsung lapangan. Tp klu kecanduan blusukan maka harus diperiksa jgn2 gangguan "gila pencitraan," kata Fadli dalam cuitan akun twitternya, Selasa (5/01/21).Â
Jujur, saya tidak habis pikir dengan pola pikir politisi di negeri ini, khususnya yang bersebrangan dengan pemerintah. Saat ada pejabat negara yang berlaku korup dan lemah etos kerjanya diserangnya habis-habisan. Dalihnya tidak becus kerja, salah pilih dan lain sebagainya.
Mungkin untuk pejabat negara seperti itu bisa kita pahami. Jangankan politisi oposisi, kita saja sebagai masyarakat biasa akan bertindak serupa. Kita pastinya akan merasa kecewa dan marah terhadap pejabat korup dimaksud.Â
Namun, anehnya saat ada pejabat publik yang benar-benar mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan relatif bersih, para politisi ini masih saja kebakaran jenggot. Mereka seolah tidak senang dengan keadaan itu.Â
Hal ini makin membuktikan bahwa para politisi oposisi ini tidak memiliki sikap jelas. Bagi mereka apapun yang ada dalam diri pemerintah adalah salah. Jika demikian halnya, bohong bila mereka berkoar sebagai pihak yang berfungsi menyeimbangkan atau mengontrol tindak-tanduk pemerintah dan para pejabatnya.Â
Yang ada dalam benak mereka hanya bagaimana caranya menjatuhkan marwah pemerintah. apapun caranya.Â
Jika dipikir-pikir, pola pikir politisi yang katanya kumpulan orang-orang dengan intelektualitas tinggi ini nyatanya masih kalah oleh masyarakat biasa. Dalam hal ini, masyarakat masih bisa berpikir jauh lebih obyektif. Salah bilang salah. Yang benar, patut apresiasi.Â
Jadi, tak ada kata pantas yang bisa disampaikan terhadap mereka, selain "anehnya politisi negeri".Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H