Seperti saya bilang, awalnya tersiksa dan terpaksa. Tapi, tanpa saya sadari, Pak Tjip telah menjelma jadi sosok inspiratif bagi saya untuk tetap menulis dalam kondisi dan situasi apapun.Â
Akhirul kata, tak ada kata lebih pantas untuk saya sampaikan pada beliau. "Terimakasih atas segala apresiasi selama ini. Bapak adalah orang yang benar-benar telah menginsipirasi hidup saya dalam dunia literasi. Khususnya, konsisten menulis di Kompasiana".Â
Semoga Pak Tjip dan Bunda Roselina senantiasa diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Panjang umur dan sehat selalu. Aaminn.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H