Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

FPI Bubar, KAMI dan Gatot Jadi Kompas Oposisi Baru?

5 Januari 2021   17:08 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:17 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan begitu, petualangan Habib Rizieq dan Front Pembela Islam akhirnya diyakini bakal segera tamat. Statusnya sebagai organisasi terlarang, menyebabkan mereka tidak lagi bebas bergerak dan bertingkah polah seperti biasanya. 

Melemahnya Habib Rizieq dan FPI kemungkinan besar akan dimanfaatkan KAMI dan Gatot Nurmantyo untuk mengambil panggungnya yang telah "direbut" oleh kelompok Islam ini dalam beberapa waktu. Niscaya, mereka akan kembali tancap gas mengambil simpati rakyat. 

Bukan tidak mungkin, Gatot Nurmantyo kembali turun ke daerah-daerah demi kebesaran namanya, sekaligus membesarkan KAMI itu sendiri. Bahkan, sebuah keniscayaan mereka juga akan menjadikan organisasinya tersebut sebagai kompas baru kelompok oposisi. 

Sebagai kompas, bakal lebih ringan dan memungkinkan mereka mengorganisir pihak atau kelompok-kelompok yang selama ini kerap bersebrangan dengan pemerintah. Dengan menjadi kompas pula, mereka bisa menjadi king maker dalam percaturan politik tanah air. 

Peluang ke arah itu sangat terbuka lebar. Seperti telah disinggung, para deklarator KAMI bukan orang-orang biasa. Mereka kaum intelektualitas dengan wawasan tinggi. Tentu, bukan perkara sulit menaikan pamor mereka ke tingkat lebih tinggi. 

Siapa tak kenal Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Rizal Ramli, Rachmawati Soekarnoputri, Gatot Nurmantyo, atau Amien Rais. Mereka tidak hanya kuat secara pribadi. Namun, cukup kuat pula dalam dukungan basis massa. 

Jika Habib Rizieq dan FPI cenderung memanfaatkan kekuatannya dari dukungan fanatik kelompok Islam. KAMI jika terus dikembangkan bisa jauh lebih besar. 

Mereka datang dari beragam kalangan, tidak hanya kelompok Islam kanan. Dengan begitu, segmen dukungan yang mereka incar pun bakal lebih beragam. 

Dengan demikian, bagi siapapun yang berkepentingan. Baik Pemerintah, maupun partai politik. Sepertinya jangan lengah. Mereka harus segera mempersiapkan diri dan mengantisipasinya dengan baik. Jika tidak, bisa saja kelompok ini menjadi besar, dan mengancam pemerintah atau kelompok lainnya. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun