Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lucu, Cerita Fadli Zon yang Makin Membabi Buta Bela FPI

4 Januari 2021   21:21 Diperbarui: 4 Januari 2021   21:35 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


SEBELUM membahas tentang isi judul di atas, ada baiknya kita sentil sedikit tentang sikap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang masih diam seribu bahasa. Entah sedang galau, atau memang tengah irit bicara. Entahlah. 

Namun, yang pasti sikap diamnya Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebabkan di internal partai terjadi dua faksi pandangan politik. Dua faksi dimaksud adalah terkait bedanya pernyataan Rahayu Saraswati dengan Fadli Zon soal pembubaran Front Pembela Islam (FPI). 

Rahayu yang juga keponakan Prabowo dengan tegas mendukung sikap pemerintah membubarkan FPI, bahkan menganggapnya sebagai organisasi terlarang. Sedangkan, Fadli Zon bersikap sebaliknya. 

Fadli berpendapat, pembubaran ormas Islam besutan Habib Rizieq tersebut sebagai bentuk arogansi pemerintah dalam membungkam kebebasan berpendapat dan berserikat. Fadli juga menuduh pemerintah telah mencederai semangat demokrasi. 

Sekilas, perbedaan pandangan politik dalam tubuh partai adalah lumrah. Padahal, tanpa disadari hal ini mencerminkan ada hal yang salah dalam tubuh partai tersebut. 

Parahnya, belum ada kabar atau berita yang saya baca, bahwa Prabowo Subianto turun gunung untuk menyelesaikan masalah ini. Upst, jangan-jangan memang sudah diselesaikan dengan diam-diam. Kembali, entahlah. 

Namun begitu, biarlah itu menjadi urusan internal politik mereka. Kita lihat saja apa yang bakal terjadi kemudian. Sekarang kita kembali pada maksud judul artikel ini. 

Semua sudah pada paham bahwa Fadli Zon sangat dekat dengan FPI. Terbukti, dia termasuk tokoh politik yang paling getol membela ormas Islam ini. Bahkan, dia juga termasuk salah seorang politisi yang sowan ke kediaman Habib Rizieq, saat yang bersangkutan baru tiba di tanah air. 

Dari sudut pandang politik, pembelaan dan kedekatan Fadli dengan FPI masih bisa disebut wajar. Toh, semua itu hampir dipastikan ada udang di balik batu. 

Artinya, Fadli mengharapkan sesuatu atas semua yang dilakukannya. Meski, sebenarnya dari kacamata etika, hal itu tak layak. Mengingat status partainya sebagai pendukung pemerintah. 

Namun, apa yang dinyatakan Fadli Zon seperti dikutip detiknews pada program 20 detik cukup menggelikan atau bahkan cenderung konyol. Pembelaan Fadli terhadap FPI kali ini sangat membabi buta. Seolah, logika berpikir Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini sudah terbalik. 

Betapa tidak, Fadli Zon dengan tegas mengatakan, FPI sangat bermanfaat bagi sebagian besar masyarakat. Masyarakat yang mana? Pertanyaan ini patut dilontarkan padanya. Masyarakat Indonesia ini jumlahnya hampir 270 juta jiwa. 

Jadi, namanya sebagian besar berarti melebihi separuh dari jumlah penduduk tanah air. Saya kira ini lucu. 

Kalau memang FPI benar-benar bermanfaat bagi sebagian besar masyarakat tentunya pemerintah tidak akan membubarkannya. Dan, masyarakat pun dijamin tidak akan mendukung langkah penguasa tersebut. 

Yang terjadi malah sebaliknya. Publik sangat mengapresiasi keputusan pemerintah, karena memang FPI dianggap sebagai ormas intoleran, arogan dan cenderung radikal, sehingga kerap kali meresahkan. Bukti-buktinya tentu bisa kita lihat dari jejak digital mereka. 

Memang tak dipungkiri, FPI pernah terlibat dalam aksi-aksi sosial. Salah satunya ikut membantu para korban tsunami aceh 2004 silam. Selebihnya, banyak tindak-tanduk FPI yang meresahkan. 

Jadi, apa yang dinyatakan Fadli Zon saya kira benar-benar telah melebihi batasannya sebagai politisi. Mestinya, sebagai politisi, Fadli cukup memberikan pandangan sewajarnya. Jangan malah terlalu jauh mencampuri urusan dapur FPI, layaknya anggota atau pengurus ormas Islam itu sendiri. 

Oke, kita positif thinking saja. Maksud Fadli bahwa FPI sangat bermanfaat di sini adalah bagi pihak-pihak yang tidak rela ormas Islam ini dihentikan pergerakannya. Atau, FPI juga sangat berguna bagi para politisi yang hendak memanfaatkan kelompok ini jadi alat politik, lantaran jumlah massanya yang cukup besar. 

Kalau demikian halnya, saya secara pribadi bisa terima dengan pernyataan Fadli Zon tersebut. Diakui atau tidak, FPI memang sangat bermanfaat bagi siapapun yang memiliki syahwat politik. 

Sebab, militansi kelompok ini telah terbukti sukses pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Dan, mampu menjadikan Prabowo sebagai rival kuat Jokowi pada dua kali perhelatan pilpres. 

Bukankah demikian, Pak Fadli? 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun