Sadar atau tidak, kabinet Jokowi jilid II ini bisa dibilang sebagai kabinet rasa capres atau cawapres. Karena begitu banyaknya nama-nama menteri yang masuk dalam radar beberapa lembaga survei sebagai kandidat pemimpin nasional. Baik itu capres maupun cawapres.Â
Setidaknya ada delapan nama menteri yang sejauh ini digadang-gadang potensial maju pada Pilpres 2019. Yaitu, Menhan Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, Menko ekonomi Airlangga Hartarto, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan, dua nama terakhir baru saja dilantik. Mereka adalah Mensos Tri Rismaharini dan Menparekraf Sandiaga Solahudin Uno.Â
Mungkin ini terlalu mengada-ada, karena biasanya king maker buat calon pemimpin nasional dipegang oleh pucuk pimpinan partai politik. Namun, perlu diingat, saat ini Presiden Jokowi berada dalam "kungkungan" PDI Perjuangan. Betapa tidak, Jokowi sudah didaulat sebagai petugas partainya oleh Ketua Umum partai banteng dimaksud, Megawati Soekarnoputri.Â
PDI Perjuangan dan Megawati tentu menginginkan kekuasaannya terus berlanjut. Sesuai fitrahnya, politik memang selalu mengejar kekuasaan.Â
Demi mewujudkan ambisi Mega dan PDI Perjuangan, kemungkinan besar Presiden Jokowi dilibatkan untuk mencari calon pemimpin nasional berikutnya. Sebagai presiden, mudah bagi Jokowi untuk mengangkat seseorang agar dipercaya dan dikenal masyarakat. Cukup memberi panggung di kabinet yang dia pimpin.Â
Semakin banyak nama-nama kandidat, bakal semakin leluasa bagi Presiden Jokowi menentukan calon kuat. Kemudian jelang pemilihan, nama tersebut diangkat ke permukaan agar lebih mendapat simpati publik. Caranya? tentu hanya Presiden Jokowi sendiri yang tahu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H