Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Jadi Mensos, Strategi Politik "Singkirkan" Anies dan Taklukan DKI

24 Desember 2020   12:54 Diperbarui: 24 Desember 2020   12:59 4236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, Pilgub DKI Jakarta sudah harus digelar tahun 2022 mendatang. Namun, mengacu pada aturan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), di Pasal 201 disebutkan jadwal Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung bulan November 2024. 

Aturan itu mengatakan, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wali kota hasil Pemilihan tahun 2017 menjabat sampai dengan tahun 2022. Untuk mengisi kekosongan jabatan itu yang berakhir masa jabatannya tahun 2022, diangkat penjabat gubernur, bupati dan Walikota sampai dengan terpilihnya gubernur, bupati, wali kota melalui Pilkada pada tahun 2024. 

Namun, aturan ini masih diperdebatkan oleh beberapa pihak, termasuk Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem). Lembaga ini masih terus berupaya mendorong Pilgub DKI Jakarta digelar tahun 2022. 

Bila langkah dan upaya Perludem membuahkan hasil, bisa dipastikan bahwa Anies Baswedan akan kembali maju sebagai petahana. Dengan begitu, Risma hanya memiliki waktu kurang lebih dua tahun mengasah modal popularitas dan elektabilitasnya. Ia harus benar-benar bisa memanfaatkan jabatannya sebagai Mensos dengan baik. Jika berhasil, maka misi PDI Perjuangan menyingkirkan atau merebut kekuasaan Anies terbuka lebar. 

Tapi, bila Pilgub DKI Jakarta dilaksanakan sesuai regulasi, maka waktu Risma mengumpulkan modal popularitas dan elektabilitas jauh lebih panjang. Setidaknya ia bisa memanfaatkan panggung politik di Kemensos selama kurang lebih empat tahun.

Selain itu, sepertinya PDI Perjuangan berikut Risma tidak usah terlalu repot menyingkirkan Anies. Seperti ramai diwacanakan selama ini, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut kemungkinan akan ikut bertarung pada Pilpres 2024. Artinya, tanpa disingkirkan juga, Anies sudah tersingkir duluan dari kancah kontestasi kepemimpinan ibu kota negara dimaksud. 

Bagi PDI Perjuangan, bukan masalah siapa yang bakal dihadapi kelak di Pilgub DKI. Yang pasti, mereka sudah menyiapkan jagoannya sejak dini. Agar pada saatnya nanti siap menyingkirkan atau menaklukan DKI Jakarta. Siapapun lawan yang bakal dihadapi. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun