PASCA tertangkapnya Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara (JPB) oleh KPK atas dugaan kasus suap bansos, PDI Perjuangan langsung bergerak cepat mencari penggantinya. Namun, hingga kini belum ada satupun nama yang benar-benar jadi jaminan untuk mengisi pos kursi menteri kosong dimaksud.Â
Kendati demikian, beberapa pihak mulai menggadang-gadang, siapa yang cocok untuk menggantikan JPB. Termasuk salah satunya adalah Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah.Â
Menurutnya, ada Lima nama mumpuni yang layak diberi kepercayaan mengisi pos Mensos. Mereka adalah Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga Sitorus, Sukur Nababan dan Komarudin Watubun.Â
Dikatakan Basarah, seperti dikutip dari Liputan6.com, keempat nama di atas adalah pendapat pribadinya. Sebab, kewenangan mengusulkan nama calon menteri berada di tangan Megawati Soekarnoputri.Â
"Wewenang untuk mengusulkan nama calon menteri dari internal PDI Perjuangan adalah hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan karena hal itu adalah amanat AD/ART Partai kami. Sementara wewenang untuk mengangkat seseorang menjadi menteri adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo," ucapnya.Â
Boleh saja Basarah menyebut kelima nama itu merupakan pendapat pribadinya. Namun, biasanya bila seorang Ketua DPP telah berani menyampaikan nama, kemungkinan besar memang diantara merekalah yang bakal diusulkan Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi.Â
Pendapat PribadiÂ
Bila Ahmad Basarah menyampaikan pendapat pribadinya tentang nama-nama kandidat Mensos. Maka, dalam kesempatan ini penulis juga akan menyampaikan pendapat pribadi tentang siapa yang paling cocok menggantikan JPB diantara kelima nama yang disodorkan Basarah tersebut.Â
Bagi penulis, rasanya nama Tri Rismaharini paling layak dikedepankan. Wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 ini memiliki rekam jejak moncer saat menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode.Â
Diketahui, prestasi dan etos kerja Risma---nama kecil Tri Rismaharini saat menjabat Wali Kota Surabaya diapresiasi banyak pihak. Dia merupakan tipikal pemimpin yang sangat memperhatikan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. Risma juga terkenal tegas dan tak kenal kompromi dengan hal-hal yang berbau korup.Â
Dengan etos kerja tinggi dan cenderung bersih dari sifat korup, bakal sangat menguntungkan pemerintah dan Presiden Jokowi. Anggaran besar yang ada di Kementrian sosial kemungkinan besar akan benar-benar dialokasikan dengan baik dan tidak dikorupsi. Tidak seperti yang telah terjadi pada menteri-menteri sebelumnya yang terjebak kasus korupsi. Seperti Bachtiar Chamsyah dan Idrus Marham dan JPB.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!