Namun, hal tersebut tentu saja tidak cukup. Maka, Rizieq pun akhirnya pulang atau "dipulangkan". Hasilnya kita ketahui bersama, setibanya di tanah air, jutaan pendukung Rizieq tumpah ruah ke jalan. FPI seperti kembali memiliki rohnya.Â
Jamak, saat Rizieq Shihab terbentur masalah hukum akibat kerumunan massa yang telah diciptakannya sehingga membuat klaster-klaster baru Covid-19 dan mengakibatkan korban jiwa, para pendukung dan pihak-pihak yang berkepentingan langsung membentenginya. Mereka tidak ingin Rizieq bermasalah hukum karena akan sangat berpengaruh buruk terhadap kebesaran FPI dan kepentingan Pilpres 2024.Â
Ya, bila Rizieq dipenjara dan tidak mampu lagi bertindak sebagai pemersatu kelompoknya, maka pihak-pihak yang selama ini berharap dukungannya demi kepentingan Pilpres bakal merugi. Tidak hanya kepentingan politik, boleh jadi materi pun tidak kecil.Â
Naif rasanya pihak-pihak yang selama ini jor-joran membela Rizieq Shihab tanpa mengeluarkan materi sepeserpun. Segala pergerakan dan aktivitasnya pasti butuh biaya dan itu sebagian datangnya dari pihak-pihak yang membutuhkan dukungannya.Â
Dengan kata lain, pihak-pihak yang selama ini berharap dukungan Rizieq dan kelompoknya pada Pilpres 2024 terpaksa menahan diri dan mengkalkulasi ulang kekuatan.
Siapa mereka? Hampir bisa dipastikan adalah pihak-pihak yang akan bersebrangan dengan koalisi pemerintah. Sebut saja diantaranya PKS.Â
Namun demikian, bila melihat gelagat yang ada, Partai Gerindra pun tidak menutup kemungkinan masih sangat sangat berharap dan membutuhkan dukungan Rizieq Shihab dan kelompoknya. Tanda-tanda ini sangat tampak dengan antusiasnya Wakil Ketua Umum Partai kepala burung garuda, Fadli Zon membela Rizieq dan FPI-nya.Â
Hipotesis sederhananya, meski sudah bergabung dengan pemerintah, Partai Gerindra masih tidak rela kehilangan dukungan Rizieq Shihab, seperti yang pernah mereka rasakan pada Pilpres 2019 lalu. Untuk itu, pembelaan Fadli Zon selama ini jelas bukan sebuah kebetulan, melainkan semata-mata demi kepentingan politik.Â
Mereka ingin tetap memelihara kepercayaan serta dukungan Rizieq Shihab, tetapi tidak ingin kehilangan posisinya di pemerintahan. Dengan begitu, mereka menerapkan politik dua kaki dan bagi-bagi tugas.Â
Prabowo fokus menjalin komunikasi politik dengan koalisi pemerintahan khususnya PDI Perjuangan. Sedangkan Fadli Zon ditugaskan menjaga hubungan baik dan kepercayaan kelompok islam. Khususnya Rizieq Shihab dan para koleganya.Â
Namun begitu, arah angin sudah sama-sama kita ketahui, Rizieq Shihab akhirnya "takluk" terhadap proses hukum yang berlaku. Saat ini nasibnya benar-benar berada di ujung tanduk. Dia harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.