"Contoh seperti Pertamina masuk ke Fortune 500, itu kan 2018 (sebelum Ahok menjadi komut). Tapi ketika kemudian yang disandingkannya adalah Pak Ahok jadi lebih, ya nggak apa-apa kan bagus kan," kata dia. Dikutip dari detikcom.
Nama Ahok yang ikut disandingkan atas prestasi tersebut, membuat publik mengetahui kabar baik itu. Nicke pun berkelakar kepada Ahok kalau Pertamina tidak butuh yang namanya endorser (ikon) untuk mempromosikan capaian tersebut.
"Jadi saya suka bercanda sama beliau. Jadinya kita tidak perlu endorser bayarnya mahal-mahal nih, gitu. Dengan adanya beliau kan jadi langsung, followers-nya kan banyak gitu, dan beliau juga 'ya sudah nggak apa-apa sekalian saya endorse ya' ya sudah makasih Pak. Ya senang-senang saja," ujarnya.
Masih dikutip detikcom, Nicke juga mengaku senang-senang saja bekerja dengan Ahok terlepas dari anggapan negatif terhadap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
"Mengenai Pak Komut ini ya, kalau saya cenderung selalu melihat dari sisi positif ya, karena setiap orang pasti seperti mata uang ya. Jadi ada sisi positif, sisi negatif, ada kiri dan kanan gitu. Jadi ya kita sebagai manusia pasti punya dua sisi itu. Jadi saya selalu melihat dari sisi positif," tambahnya.
Cukup beralasan jika nama BUMN Pertamina terdongrak namanya setelah nama Ahok masuk dalam jajarannya. Sebab popularitas dirinya sudah tidak perlu diragukan lagi.