Selama tiga tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta, cukup banyak gebrakan yang telah dia lakukan. Ini membuat namanya makin kondang di percaturan politik nasional.
Sayang, waktu menjabat Gubernur takdir berkata lain. Ahok tersandung masalah hukum atas tuduhan penistaan agama.
Ahok pun akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah Pengadilan Negeri (PN) Jakarta memvonis dirinya selama 2 tahun kurungan penjara. Meski pada prosesnya dia hanya menjalani hukuman selama 18 bulan 15 hari.
Saat bebas dari penjara, rupanya tidak membuat bintang terang Ahok meredup. Namanya terus diperhitungkan oleh siapapun pada percaturan politik nasional.
Hingga akhirnya terpilih sebagai Komisaris Utama di Pertamina, salah satu perusahaan pelat merat. Meski awalnya perekrutan terhadap diri Ahok ini cukup mendapatkan protes dan penolakan beberapa pihak.
Dianggap endorsment Pertamina
Dipilihnya Ahok sebagai Komut di perusahaan gas dan minyak milik negara itu banyak pihak yang percaya bahwa dia ditugaskan untuk memberantas segala praktik perkeleriuan di perusahaan pelat merah dimaksud, terutama terkait maraknya mafia Migas.
Namun, setelah beberapa lama menduduki jabatan Komut, rupanya Ahok memiliki peran lain. Setidaknya hal ini diakui oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Wanita kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini mengatakan bahwa Ahok telah dianggap sebagai endorsment PT. Pertamina.
Pengakuan Nicke ini awalnya terungkap waktu dirinya diwawancarai sejumlah wartawan tentang kesannya bekerjasama dengan Ahok.
Nicke mengatakan, bahwa dirinya suka bercanda dengan Ahok. Misalnya saja ketika Pertamina masuk ke jajaran perusahaan terbesar di dunia berdasarkan Fortune 500.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!