"Bro kita masih sahabatan, kan?..
"Yupz, pastinya. Kita kan udah kenal sejak kecil."..
PERCAKAPAN di atas merupakan sebuah penggalan kalimat yang tak jarang terjadi di antara dua insan yang hubungannya sudah dekat. Namun, acap kali terlontar spontan manakala terjadi sedikit gesekan di antara keduanya. Jamak, namanya juga manusia hidup.
Tahukah sobat bahwa sahabat itu satu kata yang sangat mudah diucapkan, tapi kadang sulit diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan. Sahabat itu memiliki makna dalam jika digali lebih jauh.
Pramoedya Ananta Toer, salah satu penulis legendaris Indonesia menyebut bahwa manusia yang wajar mesti memiliki sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.
Bukan hanya Ananta Toer, sosok sebeken Aristoteles sang filsuf dari Yunani juga menganggap begitu pentingnya seorang sahabat. Bapak pengetahuan ini mengumpamakan bahwa persahabatan layaknya satu jiwa yang berada dalam dua tubuh berbeda.
Sahabat atau istilah gaul zaman sekarang, best friend forever sedang marak dijadikan tren oleh banyak orang.
Istilah ini tentu beranggapan bahwa persahabatan akan kekal selamanya. Jamak, jika kita atau siapapun berharap, persahabatannya abadi dan langgeng.
Tapi perlu disadari tak selamanya bahwa harapan itu sejalan dengan realita. Dalam perjalanannya ada beberapa fakta yang sangat mungkin bisa membuyarkan semua asa memiliki persahabatan abadi.
Jadi supaya kita tidak larut dalam kekecewaan mendalam, ada baiknya kenali dulu beberapa fakta tentang persahabatan di bawah ini:
1. Tidak ada persahabatan sempurna