Hanya saja, dalam praktiknya masih sangat keteteran. Sebut saja, kerap terjadi silang pendapat tentang hal penanganan virus corona sehingga timbul kesan analisanya kurang matang atau koordinasinya lemah, sehingga dalam merumuskan atau merencanakan serangan berupa perumusan kebijakan pun hasilnya setengah jadi.
Tengok saja dalam beberapa kali kesempatan, pemerintah terkesan plin-plan dalam mengeluarkan aturan. Tidak ada ketegasan dalam penegakan aturan. Bahkan, ada beberapa daerah dan jajaran di bawahnya yang membuat aturan sendiri sehingga tongkat komando tidak benar-benar sepenuhnya dikendalikan Jokowi.
Hasilnya, ketika serangan dilancarakan lewat kebijakan atau regulasi, berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hasilnya bisa kita lihat sendiri. Virus corona masih saja merajalela.
Parahnya, pemerintah malah sudah menarik mundur serangan saat lawan (virus corona) belum bisa dikalahkan. Dalam hal ini, kebijakan PSBB dibekukan dan akhirnya hanya berusaha mengajak damai musuh, dengan menerapkan perjanjian-perjanjian tertentu (protokol kesehatan) dalam balutan "NEW NORMAL".
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI