Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Sun-Tzu, Sang Maestro Strategi Perang

6 Juni 2020   11:03 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:04 3775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D. Komando

Dalam satu peperangan, adalah sangat penting memiliki seorang komandan yang mempunyai integritas, rasa kemanusiaan, disiplin, berani dan hikmat. Karena komandan demikian akan dipatuhi oleh pasukannya

E. Aturan

Aturan ini mencakup tentang keevektifan organisasi, rantai komando dan hukuman. Jika pasukan tidak melaksanakan aturan, itu artinya satu strip menuju kekalahan.

2. Melancarkan Pertempuran

Sun-Tzu berprinsip, jangan terlalu lama dalam melakukan sebuah peperangan. Sebab, peperangan yang berkepanjangan tidak akan membawa keuntungan. Justru hanya akan menguras biaya tinggi, membuat moral pasukan Anda merosot, dan memberi kesempatan pada musuh Anda yang lain untuk menyerang.

Tak hanya itu, kebutuhan pasukan di medan tempur harus didapat dari wilayah musuh. Sebab, jika biaya untuk perang hanya mengandalkan dari pasokan negara, maka negara Anda akan bangkrut.

3. Merencanakan Serangan

Sun-Tzu mengatakan seni berperang paling baik adalah menjaga negara sendiri, sementara menghancurkan negara musuh adalah terbaik kedua. Karenanya, memenangkan seratus pertempuran bukanlah kesempurnaan tertinggi. Sebab, kesempurnaan tertinggi adalah meredam dan mengalahkan pasukan musuh tanpa harus bertempur.

Kebijakan militer terbaik menurut Sun-Tzu adalah menyerang strategi musuh, kedua menyerang persekutuan musuh, dan yang paling buruk adalah menyerang kota/negara bertembok alias benteng (zaman sekarang dapat diartikan wilayah yang dibentengi dengan pertahanan dan senjata yang kuat).

4. Menggunakan Mata-mata

Sangatlah tidak manusiawi jika seorang komandan/jenderal tak mengetahui kondisi dan situasi musuhnya. Orang seperti itu bukanlah komandan yang baik dan bukan peraih kemenangan. Pengetahuan awal merupakan syarat bagi seorang komandan/jenderal untuk menaklukan musuhnya. Oleh karena itu, peran mata-mata atau tim pengintai musuh mutlak diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun