Tak seorang pun ada yang datang menolong. Tapi sebaliknya, pada saat kritis itulah laki-laki yang telah kenyang dengan sumpah serapah tadi, justru malah menceburkan diri ke tengah kolam, kemudian menolong perempuan si perempuan tadi.
Dan, si perempuan tadi selamat. Lalu, seketika hilang sifat galak dan keganasannya pada si laki-laki yang pernah diumpatnya habis-habisan tersebut.
Padahal sebelumnya..
"Bukankah dia tidak membutuhkannya Bukankah dia tidak memiliki kepentingan dengannya Bukankah dia mampu melakukannya tanpanya,"
Dengan peristiwa di atas, jelaslah bahwa sebenarnya tak ada seorang pun yang mampu hidup tanpa membutuhkan orang lain.
Memang benar, tidak semua orang yang ada di sekitar kita menyenangkan hati. Tidak semua orang yang ada di sekitar kita mampu sendiri melakukan segalanya. Dan seterusnya.
Nyatanya, belum hilang gaung suara, "aku tidak memutuhkanmu" dari telinga pengunjung yang ada di kolam.Â
Ternyata begitu dia dalam posisi terancam justeru yang menolong adalah orang yang paling dibencinya. Hanya karena ucapan yang ke luar tak sengaja.
Dalam sebuah cerita disampaikan, "Orang yang datang ke padaku akan merasa bosan jika aku diam saja. Tak bercerita apa pun. Namun, ketika aku bercerita tentang yang mereka sukai, aku jadi lelah. Kalau aku bercerita tentang ke sukaanku mereka yang letih mendengarkan."