PADA satu dekade lebih, dunia olahraga sepakbola tentu tak bisa dipisahkan dengan kisah sukses dan kegemilangan dua superstar lapangan hijau, yakni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Kedua maestro lapangan hijau tersebut seolah tidak pernah kenyang dan puas dengan apa yang telah dicapainya saat ini. Seabreg Gelar-gelar bergengsi yang mereka persembahkan untuk klub yang dibelanya masing-masing sudah tidak perlu diragukan lagi
Cristiano Ronaldo dengan tiga klub top eropa berbeda (Machester United, Real Madrid dan Juventus) mampu meraup berbagai gelar, baik untuk liga lokal atau domestik, eropa bahkan dunia.
Sedangkan kompatriotnya, Lionel Messi memperolehnya hanya cukup dengan satu klub saja, yakni Barcelona. Sebuah klub raksasa sepakbola asal Negeri Matador, Spanyol.
Namun, tentu saja bukan hanya gelar-gelar yang sukses mereka persembahkan untuk klubnya masing-masing yang membuat Ronaldo dan Messi di tasbihkan sebagai maestro sepakbola dalam satu dekade terakhir, melainkan raihan prestasi individunya juga yang tidak kalah mentereng.
Kedua pemain beda benua ini seolah sudah sepakat untuk saling bergantian dalam merebut gelar atau penghargaan-penghargaan prestisius kategori perorangan dari berbagai versi. Baik itu gelar pemain terbaik dunia versi FIFA, Ballon d'Or maupun gelar sebagai pemain paling subur dalam satu musim kompetisi liga domestik di eropa atau biasa disebut dengan penghargaan Golden Boot.
Hanya saja khusus untuk perolehan gelar Ballon d'Or dan Golden Boot, Cristiano Ronaldo sejauh ini harus mengakui keunggulan Messi. Sebab, dalam raihan Ballon d'Or Messi lebih unggul satu strip dari Ronaldo dengan jumlah enam kali, sedangkan Ronaldo baru lima kali.
Pun dengan perolehan Golden Boot, keunggulan Messi malah lebih telak dengan enam kali, sedangkan Ronaldo baru mendapatkannya empat kali.
Meski dari jumlah raihan prestasi perorangan, Messi lebih unggul dari Ronaldo, tetap saja pergunjingan dan perdebatan tentang siapa yang terbaik diantara keduanya masih sangat alot untuk ditasbihkan.
Kisah sukses kedua pemain fenomenal tersebut di atas terjadi pada musim-musim sebelumnya. Sementara untuk musim ini, jika ingin menorehkan cerita indah di akhir musim mereka berdua harus bisa bekerja dan bermain lebih ekstra, khususnya dalam perburuannya merebut kembali Golden Boot.
Kenapa?