Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panas Isu Pemakzulan Jokowi, Please Setop Bermimpi!

3 Juni 2020   15:57 Diperbarui: 3 Juni 2020   16:23 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih dikutip Merdeka.com, selain tak memenuhi syarat konstitusional, proses pemakzulan presiden akan terganjal restu DPR. Saat usulan pemakzulan masuk ke DPR, maka kemungkinan besar koalisi partai pendukung Jokowi di DPR akan menolak.

Apalagi, jumlah partai koalisi Jokowi, yakni PDIP, Golkar, NasDem, PKB, dan PPP memiliki 349 kursi atau 60 persen kursi DPR. 

"Di sini saja prosesnya sudah berat," ujar Denny.

Jangan Habiskan Energi untuk Hal Tidak Perlu
Jika merujuk pada pernyataan Denny, jelas bahwa Presiden Jokowi akan sangat sulit dimakzulkan hanya karena kebijakannya dianggap kurang mampu menangani pandemi covid-19. Dalam hal ini, menurut hemat penulis, bagi mereka-mereka yang mempunyai pikiran untuk memakzulkan Presiden Jokowi lebih baik setop bermimpi. 

Lagi pula, perlu diingat bahwa krisis yang diakibatkan pandemi virus corona ini bukan hanya Indonesia, tetapi masih banyak ratusan negara lainnya yang mengalami hal serupa.

Nasib negara-negara lain pun tidak lebih baik dari negara Indonesia dalam hal penanganannnya. Mereka juga sama-sama mengalami masa kelam dan sulit. Jadi rasanya kurang elok pula andai Presiden Jokowi seolah dijadikan kambing hitam atau bulan-bulanan bahwa dirinyalah satu-satunya orang yang harus bertanggungjawab atas adanya krisis dimaksud.

Untuk itu, penulis hanya bisa menghimbau, jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak perlu apalagi sampai memantik perdebatan panjang dan perselisihan. Lebih baik, energi kita curahkan pada hal-hal yang lebih bermanfaat agar negara ini secepatnya keluar dari krisis. Aaminn
Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun