Seperti halnya terjadi di negara-negara lainnya yang terkena dampak virus corona, negara seadidaya Amerika Serikatpun tak kuasa mempertahankan apalagi meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Sebaliknya, malah terpuruk.
Bahkan, ada anggapan dari Gubernur Illinois, J.B Pritzker, bahwa keputusan Trump untuk memerintahkan aparat keamanannya untuk mengahalau demonstran hanya akal-akalan dirinya untuk mengalihkan isu atas kegagalannya menangani pandemi covid-19.
"Dia ingin mengubah topik pembicaraan dari kegagalannya mengatasi virus corona, kegagalan yang menyedihkan dan sekarang melihat saat kerusuhan karena ketidakadilan yang dilakukan pada George Floyd sehingga ingin membuat topik lain," ujarnya. Dikutip dari CNNIndonesia.
Masih dikutip CNNIndonesia, Pritzker mengatakan Trump harusnya melakukan pendekatan untuk menghadapi demonstran yang menggelar aksi di luar Gedung Putih.
Bagaimana Peluang Trump?
Jika tidak terjadi perubahan jadwal, pemilihan presiden di Amerika Serikat akan dilaksanakan pada di penghujung tahun 2020 mendatang.
Sebagai petahana, sejatinya Trump memiliki peluang cukup besar agar terpilih kembali jadi presiden untuk kedua kalinya. Rencananya pada Pilpres mendatang, pengusaha property ini akan ditantang oleh Joe Biden dari Partai Demokrat.
Hanya saja dengan adanya pandemi covid-19 dan kerusuhan di hampir seluruh kota di Amerika Serikat bukan tidak mungkin akan mengganggu elektabilitas dirinya.
Apalagi, karena masif dan banyaknya kasus positif dan korban meninggal akibat virus corona yang berdampak pada terpuruknya ekonomi, tak sedikit yang menuding diakibatkan oleh sikap Trump yang awalnya menganggap remeh virus tersebut hingga akhirnya tidak bisa diantisifasi dengan baik.