BEBERAPA waktu lalu, saya sempat dikejutkan sekaligus ngeri ketika membaca sebuah laman online yang memberitakan cukup banyaknya mayat yang dibiarian tergeletak begitu saja di jalanan akibat terinfeksi pandemi virus corona atau covid-19.
Setelah dibaca lebih teliti, kondisi memprihatinkan tersebut terjadi di Kota Guayaquil, Provinsi Guayas, Negara Equador, Amerika latin.
Kenapa hal ini bisa sampai terjadi?
Ternyata, sebabnya kurangnya kesigapan dari otoritas pemerintah setempat dalam penanganan virus asal Wuhan, China dimaksud. Akibatnya, kamar mayat di rumah sakit sangat kewalahan dan angka kematian semakin tinggi.
Tak hanya kamar mayat yang tidak lagi bisa menampung mayat-mayat yang diakibatkan virus corona. Pemakaman umum di salah satu kota paling besar di Ekuador ini juga ikut-ikutan ambyar.
Peti mati tak lagi tersedia, sehingga banyak mayat yang dikubur hanya dengan menggunakan kardus. Bahkan, beberapa diantaranya mayat-mayat tersebut dikirimkan oleh pemerintah setempat untuk dimakamkan di kota tetangganya.
Menilik dari kondisi yang sungguh tragis dan memperihatinkan ini, saya berpikir bahwa penanganan dan pencegahan virus corona di Guayaquil sangat rendah dan boleh jadi gagal total. Dan, mungkin juga yang paling gagal total diantara kota-kota yang ada di negara-negara terdampak.
Betapa tidak, di kota-kota besar seperti yang ada di Negara Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Italia yang jumlah kematiannya menempati urutan paling tinggi di dunia, tidak saya temukan berita-berita soal mayat yang tidak terurus, sehingga dibiarkan bergelatakan di jalanan.
Bahkan, China sebagai negara pertama yang terdampak oleh virus corona dan kesiapan otoritas pemerintah setempatnya tidak dalam kesiapan maksimal karena memang mungkin tidak memprediksi akan adanya virus dimaksud, saya juga tidak menemukan berita tentang banyaknya mayat yang sampai bergelatakan di jalanan.
Maka, saya pikir cukup beralasan jika menganggap Kota Guayaquil sebagai wilayah yang telah gagal total dalam hal penanganan virus corona ini.
Namun, ternyata anggapan saya ini salah. Sebab, ternyata masih ada daerah atau wilayah yang dianggap paling gagal total dalam menangani ganasnya wabah covid-19 tersebut.
Wilayah tersebut adalah Sao Paulo, Kota paling besar di Negara asal kelahiran legenda sepak bola dunia, Pele. Yakni, Brasil.
Di kota ini, kasus positif covid-19 yang hampir melebihi kapasitas rumah sakit membuat sistem kesehatannya terancam kolaps dalam waktu dekat.
Dikutip dari Jpnn.com, Wali Kota Bruno Covas mengatakan, unit-unit perawatan intensif rumah sakit dibanjiri banyak pasien.
"Kami mendekati saat-saat yang paling sulit. Tempat tidur perawatan intensif kami berada pada kapasitas 90 persen," ujar Covas dalam konferensi pers, Minggu (17/4).
Masih dikutip Jpnn.com, untuk tempat tidur rumah sakit reguler, lanjut Covas, saat ini sudah terisi 76 persen. Jika tidak ada rumah sakit darurat yang dibangun dalam waktu dekat, ribuan pasien di masa mendatang bakal tidak mendapat perawatan.
Hingga Minggu, Negara Bagian Sao Paulo, dengan populasi 20 juta penduduk, telah melaporkan 62.345 kasus dan 4.782 kematian akibat covid-19. Total kasus terkonfirmasi di Brasil mencapai 241.080, dengan 16.118 kematian.
Jika berkaca pada dua contoh kasus di atas, negara Indonesia yang juga sebagai salah satu negara yang juga terdampak oleh virus corona rasanya patut bersyukur.
Setidaknya, hingga sekarang belum saya dengar dan baca tentang adanya mayat terlantar karena kurangnya penanganan atau adanya keluhan-keluhan pasien positif yang kekurangan ruang perawatan.
Sejauh ini, pemerintah masih sanggup menampung pasien-pasien positif. Pun dengan pasien-pasien meninggal pun masih mampu disemayamkan dengan cukup layak sesuai dengan protokol covid-19.
Ini artinya, dibanding dengan kedua kota yang sama-sama di Amerika Latin tersebut, penanganan kasus virus corona di negara Indonesia termasuk di pemerintah daerahnya masih jauh lebih baik.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H