Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masihkah Jokowi Petugas PDI Perjuangan?

18 Mei 2020   17:16 Diperbarui: 18 Mei 2020   17:23 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti diketahui, kontestasi Pilpres 2024 mendatang, Presiden Jokowi dipastikan tidak akan bisa mencalonkan diri lagi. Dengan demikian, tak ada alasan kuat bagi PDIP untuk terus "pasang badan".

Apalagi, kebijakan Presiden Jokowi ini dianggap merugikan rakyat dan berpotensi menyengsarakan. Dalam hal ini, PDIP tidak mau terlibat lebih jauh dengan cara membelanya.

Karena jika itu dilakukan, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi partai itu sendiri. Bukan mustahil, ketika PDIP tetap membela kebijkan Presiden Jokowi justru akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai ini turun. Dan ini jelas akan sangat merugikan.

Maka, karena merasa sudah tidak banyak lagi kepentingan pada Pilpres mendatang. PDIP lebih memilih aman dengan cara "ikut-ikutan" mengkritisi kebijakan Jokowi yang sekiranya merugikan rakyat. Sehingga, cap PDIP sebagai partai "wong cilik" masih tetap melekat.

Lalu, masihkah Presiden Jokowi sebagai petugas partai?

Saya kira, statusnya sebagai petugas partai hanya akan bisa dilihat dari kinerja Presiden Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan hingga masa akhir jabatan.

Jika, Jokowi mampu menunjukan prestasi gemilang, dipastikan PDIP akan memetik hasilnya dan menunjukan kepada publik bahwa Jokowi adalah usungannya yang paling benar.

Tapi, jika ternyata Presiden Jokowi justru malah mendapat kritik dan hujatan karena kebijakan tak populisnya, bukan tidak mungkin PDIP mulai mundur teratur. Karena tidak ingin partainya ikut terpuruk.

Itulah politik, selama kepentingannya bisa diakomodir dan menguntungkan akan berdiri paling depan, seolah dialah yang paling berjasa. Sebaliknya, mereka tak akan segan menghujat jika kepentingannya sudah lagi tak sejalan.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun