Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bom Waktu Anies Baswedan

16 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:42 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juliari sempat menyatakan bahwa penyaluran bansos oleh Pemprov DKI tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Menurutnya, masih ditemukan banyak dobel penerima, mendapatkan bansos dari DKI sekaligus dari Kemensos.

"Pada saat Ratas (Rapat Terbatas) terdahulu, kesepakatan awalnya tidak demikian. Gubernur DKI meminta bantuan pemerintah pusat untuk meng-cover bantuan yang tidak bisa di-cover oleh DKI," kata Juliari Batubara dalam Rapat Kerja Komisi VIII Rabu (6/5/2020). Dikutip dari CNNIndonesia

Sementara itu, Muhadjir Effendy mengaku sempat menegur Anies Baswedan terkait data penerima bansos yang diberikan Pemerintah Pusat kepada warga miskin DKI Jakarta.

"Itu (bansos) sekarang problemnya data, termasuk di DKI yang sekarang kita bantu ini problemnya data. Belum lagi sinkronisasi dan koordinasi, misalnya kami dengan DKI ini agak sekarang sedang tarik-menarik ini, cocok-cocokan data, bahkan kemarin saya dengan pak gubernur agak tegang, agak saya tegur keras pak gubernur," ucap Muhadjir Effendy dalam sebuah webinar melalui Zoom, Rabu (6/5/2020). (Detikcom).

Namun begitu, Anies kembali mampu berkelit dan berlindung di balik narasi-narasinya yang memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Bahkan, setelah menerima serangan dari ketiga menteri ini, giliran Anies yang menyerang balik pemerintah pusat.

Dalam satu kesempatan wawancara dengan Surat Kabar Australia, The Sidney Morning Herald, Anies dengan blak-blakan menyindir lambannya pemerintah pusat dalam hal penanganan virus corona. Terutama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Serangan pertama adalah soal pengetesan virus Corona itu sendiri. Anies mengaku sudah melacak kasus virus Corona itu sejak Januari 2020. Saat itu, bahkan namanya masih Pneumonia Wuhan.

Anies mengatakan pertemuan dengan rumah sakit-rumah sakit untuk membahas pneumonia Wuhan sudah dilakukan sejak 6 Januari, setelah ada informasi mengenai kasus pertama di Wuhan.

Kedua, Anies mengungkapkan rasa frustrasi terhadap pemerintah pusat, khususnya kepada Terawan, yang dinilai tidak transparan tentang adanya kasus pisitif virus corona di tanah air.

Tidak hanya itu, Anies juga sempat menyindir Presiden Jokowi yang dianggap terlambat dalam mengumumkan larangan mudik. Padahal kalau aturan tersebut diberlakukan jauh hari sebelumnya, menurut Anies penyebaran virus ke daerah bisa ditekan lebih awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun