Menurut Haidar, ketidakbahagiaan Erick Thohir ini dapat berpengaruh buruk terhadap produktivitas dan kinerjanya sebagai Menteri BUMN.
"Banyak penelitian ilmiah yang membuktikan tingkat kebahagiaan itu berpengaruh terhadap produktivitas dan kinerja. Jadi, daripada membawa dampak buruk bagi negara, lebih baik mundur saja sebelum semuanya terlambat. Kalau mau mengabdi kepada negara, banyak kok cara lain. Jadi pengusaha juga bisa memberikan sumbangsih melalui pajak dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ujar R Haidar Alwi, Rabu (13/5/2020) malam. Dikutip THREECHANEL.CO
Karena itu, masih dikutip dari THREECHANEL.CO, bila Erick Thohir mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri BUMN, Haidar meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan restu.
"Jangan cengeng, jangan dikit-dikit curhat, apalagi di media. Kalau tidak bisa, sekali lagi saya tekankan lebih baik mundur. Karena sesuatu yang terpaksa atau dipaksakan tidak akan membawa hasil yang baik. BUMN dan bangsa ini terlalu besar jika harus dikorbankan demi mempertahankan seorang Erick Thohir. Lagian, sayang kan karir dan bisnis yang dibangun dengan susah payah dalam waktu yang lama akhirnya rusak karena politik," tutur Haidar Alwi.
Bagi saya, apa yang diucapkan oleh Haidar Alwi memang sangat menohok. Namun demikian memang pernyataannya tersebut ada benarnya juga.
Entah apa yang ada dalam benak boss Mahaka ini sehingga harus curhat tentang statusnya sebagai Menteri BUMN. Apakah memang sebenarnya dalam kondsisi tertekan atau hanya gimick semata demi maksud yang lain. Tentu saja perlu dibuktikan lebih jauh.
Namun, jika memang Erick Thohir benar-benar tidak bahagia dengan posisinya sekarang, boleh jadi tidak cukup kuat dalam membendung segala hantaman atau kritik pihak luar yang kerap dialamatkan pada dirinya.
Padahal, saat dia menerima jabatan itu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya sadar akan segala resiko dari jabatan yang dipikulnya.
Sebagai seorang pejabat publik, Erick Thohir sejatinya sudah paham, semakin tinggi jabatan seseorang akan semakin kuat pula tantangan dan resikonya. Ibarat kata, semakin tinggi pohon, akan makin kencang pula hembusan angin yang menerpanya.