Dalam hal ini, sudah kita ketahui bersama setelah dipecat dan tidak lagi menjadi anggota DPR, Fahri langsung bergerak cepat dan menjalin kerjasama dengan mantan Presiden PKS, Anis Matta untuk mendirikan partai baru. Untuk kemudian partai tersebut diberi nama partai Gelombang Rakyat (Gelora).
Sedangkan untuk Amien Rais sendiri memang hingga sekarang belum memiliki atau mendirikan partai baru. Namun, digadang-gadang salah seorang tokoh Muhamadiyah ini tengah serius mendirikan partai baru.
Bahkan seperti dilansir dari TEMPO.Co, dikatakan salah seorang pendiri PAN, Putra Jaya Husein, Rabu (6/5/2020), proses pendirian partai itu telah 70 persen. Menurut Putra Jaya mundurnya Hanafi Rais dalam kepengurusan PAN dan Fraksi PAN Dewan Perwakilan Rakyat  mempengaruhi percepatan pembentukan partai baru tersebut.
Putra Jaya juga berujar, Amien ketika mendirikan PAN bersama kawan-kawannya pada 1998 lalu memiliki tujuan idealisme. Namun saat ini telah "lari" dari tujuan tersebut.
Masih dilansir TEMPO.Co, menurutnya PAN dibangun untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, bukan untuk kepentingan sekelompok orang yang ingin mendapatkan manfaat dari pengelolaan sebuah partai.
"Sekarang saya sebagai salah satu pendiri PAN masih bertanya-tanya, apa sih yang dilakukan PAN saat ini untuk bangsa, negara, dan rakyat? PAN selalu mengekor kepada siapa pun yang berkuasa. Kalau sekarang PAN sudah tidak bisa lagi menjadi tempat memperjuangkan kepentingan rakyat, maka butuh kendaraan baru," ujarnya.
Sah-sah saja jika Putra Jaya Husein berbicara tentang idealisme. Namun, tak bisa terbantahkan dalam politik itu selalu menganut azas bahwa tidak ada kawan atau lawan yang abadi. Tapi, kepentinganlah yang abadi.
Maksud kepentingan di sini tentu artinya sangat luas. Namun yang pasti adalah bagaimana agar politik maupun partai yang mereka anut, tempati atau naungi bisa bertahan dan banyak simpatisannya. Setelah itu, ujung-ujungnya bagaimana caranya menuju puncak kekuasaan.
Jadi dalam hal ini, baik Fahri Hamzah maupun Amien Rais begitu "ngotot" mendirikan partai politik, bagi penulis bukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat luas. Melainkan demi melanggengkan eksistensi dirinya dalam kancah politik nasional dan berkuasa.
Salam