DALAM dua hari terakhir, presenter kondang, Najwa Shihab seolah telah menjadi musuh bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Hal tersebut tak lepas dari kritikannya dalam bentuk video yang dia unggah melalui akun instagram pribadinya, @najwashihab, Sabtu (2/5/2020).
Adapun isi narasi kririk yang dilontarkan oleh putri mantan Menteri Agama, Quraish Shihab ini adalah tentang kinerja para wakil rakyat yang berkantor di Gedung Senayan, Jakarta di tengah pandemi global virus corona atau covid-19.
Pada kesempatan itu, Najwa Shihab juga tak lupa mempertanyakan skala prioritas yang dilakukan oleh para anggota DPR, dalam menangani virus asal Wuhan, China dimaksud.
Seperti biasanya, Najwa yang selalu mampu "menaklukan" para nara sumber yang dia undang dalam acara Mata Najwa yang dipandunya, setiap Rabu malam, di Trans 7. Pada kritikan bentuk video yang dia unggah pada akun instagram pribadinya juga begitu tajam, tegas dan tepat sasaran.
Sementara mereka sendiri tidak mampu berbuat banyak.Sekalinya tampak ingin memberikan sumbangsihnya dalam penanganan virus corona dengan membentuk tim Satgas Covid-19, justru yang lebih menonjol adalah pencitraannya dari pada aksi nyata langsung.
Jadi, dalam pandangan penulis, kritik yang dialamatkan Najwa Shihab kepada para anggota DPR tersebut sangat diperlukan. Tentu saja, hal ini sebagai bahan masukan dari darinya agar kinerja para wakil rakyat ini kedepannya jauh lebih baik. Bagaimanapun, seperti kita ketahui bersama, biaya operasional mereka disokong oleh anggaran negara.
Namun rupanya, kritikan Najwa Shihab ini seolah membuat anggota dewan yang terhormat ini kebakaran jenggot. Mereka tampak tidak terima dengan adanya kritikan tersebut.
Akibatnya, para anggota dewan pusat inipun "kompak" menempatkan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini sebagai musuh bersama.
Terbukti, hampir setiap respon yang dilontarkan oleh para wakil rakyat ini nadanya hampir seirama. Yakni, tidak terima atas kritikan dimaksud dan balik menyerang Najwa Shihab.
Ada yang mengatakan bahwa kritikan Najwa Shihab tidak berdasar dan hanya mengandalkan asumsi dan rekaan semata. Seolah kritikan tersebut datang dari public figure yang lupa tentang siapa dirinya. Hal ini lantaran terlalu banyak pujian dan sanjungan terhadapnya.
Selain itu ada juga yang menyebut bahwa kritikan Najwa Shihab adalah serangan yang dilancarkan secara terang-terangan, dengan maksud menista, memfitnah serta merendahkan kehormatan anggota dan lembaga DPR. Karena apa yang disampaikannya hanya mengumbar informasi yang salah.
Bahkan ada juga anggota dewan yang mempertanyakan kapasitas Najwa Shihab atas video kritik yang diunggah lewat akun instagramnya, yang terkesan tendensius terhadap institusi DPR di tengah pandemi covid-19.
"Saya sudah dengar dan melihat videonya Najwa Shihab. Cuma saya masih bingung surat terbuka itu dia sampaikan dalam posisi sebagai apa? Jurnalis? Artis? Pengamat politik atau apa? Kalau (surat itu) dibilang produk jurnalistik apakah tepat?" ucap Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Â Heri Gunawan, Minggu malam (3/5). Dikutip dari Jpnn.com.
Heri merasa, kritik Najwa Shihab itu salah sasaran, bahkan bisa disebut gagal paham.
"Saya perlu ingatkan Mbak Najwa, mungkin dia lupa bahwa DPR itu punya tiga fungsi, yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Apa kerja-kerja DPR keluar dari ketiga fungsi ini?" ucap legislator yang beken disapa dengan panggilan Hergun ini mempertanyakan.
Itulah beberapa reaksi yang disampaikan beberapa anggota dewan atas kritik Najwa Shihab.
Menarik kita tunggu, apa yang akan dilakukan Najwa Shihab selanjutnya, setelah mendapat "serangan balik" atas apa yang telah disampaikannya. Apakah dia akan kembali membalas serangan dari para anggota dewan tersebut atau membiarkan saja tanpa reaksi.
Namun, jika boleh berandai-andai. Apabila penulis adalah Najwa Shihab (tak mungkin kali ya). Maka, penulis akan membiarkan saja para anggota dewan dimaksud berkoar-koar di luar. Tak usah bereaksi. Biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu.
Toh, rasanya seluruh masyarakat pun sudah paham siapa Najwa Shihab dan siapa pula para anggota dewan yang duduk manis di kursi Senayan.
Kalaupun, terpaksa harus merespons balik atas narasi-narasi yang dilontarkan para anggota dewan tersebut. Maka, langkah paling elegan yang bisa dilakukan adalah mengundang para anggota dewan yang berkoar-koar dimaksud pada acara yang dipandunya, Mata Najwa.
Nah, pada acara Mata Najwa inilah biarkan mereka mengutarakan unek-uneknya dan Najwa Shihab sebagai tuan rumah tentunya bakal mempunyai kendali penuh dalam beradu argumentasi.
Jadi, adu argumentasi di sini bisa lebih elegan dan ditonton banyak masyarakat. Masalahnya, apakah para anggota dewan itu mau menerima undangan atau sebaliknya apakah Najwa Shihab juga berani untuk mengundangnya. Menarik kita tunggu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H