Dalam hal ini, Rizal merasa tidak habis pikir karena Kementrian PUPR tersebut masih tetap menawarkan proyek ruas tol dan jembatan senilai Rp80,5 triliun kepada swasta di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Dilansir dari Wartaekomi.co.id, Rizal mengatakan, dana infrastruktur seharusnya direlokasikan ke penanganan dampak virus corona.
"Ampun deh, ada Menteri yang ngomong akan alihkan (realokasi) dana infrastruktur untuk atasi dampak corona. Ini piye toh tender proyek infrastruktur jalan terus?" kata Rizal Ramli dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Rizal Ramli pun meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk memperhatikan koordinasi antar-kementerian.
"Mas Basuki @BIM_PUPR jangan gitu dong. Amburadul amat sih koordinasi?" lanjutnya.
Masih dilansir Wartaekonomi.co.id, sebelumnya Kementerian PUPR menjelaskan, proyek dimaksud meliputi jalan tol Semanan-Balaraja dengan nilai investasi Rp15,5 triliun; jalan tol Cikunir-Ulunami dengan nilai investasi Rp21,5 triliun; jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat dengan nilai investasi Rp15,3 triliun.
Kemudian jalan tol akses Patimban dengan nilai investasi Rp7,5 triliun; jalan tol Semarang Harbour Rp11,7 triliun; dan Jembatan Batam-Bintan dengan nilai Rp8,7 triliun.
Menurut hemat penulis, boleh jadi apa yang diungkapkan Rizal Ramli ini ada benarnya. Dengan kata lain, pemerintah bukan tidak boleh melaksanakan pembangunan infrastruktur, khususnya proyek jalan tol. Namun, alangkah lebih baiknya di saat negara sedang dihadapkan pada ancaman wabah virus corona, lebih baik fokuskan dulu anggaran tersebut guna penanganan virus corona.