Kalau begitu, siapa yang akan menggantikan kedudukannya?
Adik perempuan Kim Jong Un yang bernama Kim Yo Jong digadang-gadang adalah sosok atau kandidat paling kuat, jika skenario terburuk memang terjadi, yakni sang diktator muda anak Kim Jong Il itu benar-benar telah meninggal dunia.
Tak banyak informasi yang didapat dari Kim Yo Jong. Wanita yang dikabarkan menikahi Choe Song pada Januari 2015 ini dikatakan telah terlibat dalam pengaturan suksesi Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, setelah Kim Jong Il menderita stroke dua kali pada 2008.
Bahkan, menurut media Inggris The Guardian Kim Yo Jong yang diyakini berusia 31 tahun adalah otak di balik citra publik Kim yang dibangun dengan hati-hati, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai imbalannya ia mendapat kepecayaan absolut dari kakaknya, dan secara tidak resmi juga menjadi kepala staf Kim Jong Un.
Diyakini, Kim Yo-jong akan diterima sebagai pengganti Kim Jong-un untuk memimpin Korut, terlepas dari jenis kelaminnya. Namun dia adalah wanita paling kuat di negara komunis itu. Penilaian ini disampaikan pakar rezim totaliter Profesor Natasha Lindstaedt.
Lindstaedt mengatakan keluarga Kim sudah dipandang sebagai "dewa" di negara itu, sehingga anggota keluarganya tidak masalah untuk memimpin negara meskipun seorang perempuan.
Bahkan, Lindstaedt memperingatkan bahwa Kim Yo-jong bisa menjadi pemimpin yang lebih kejam daripada kakaknya yang sudah delapan tahun memimpin Korea Utara.
Sebagaimana diketahui, selama memimpin Korea Utara menggantikan ayahnya sejak 2011 silam, Kim Jong Un menjelma jadi diktator muda yang dicitrakan oleh media-media barat sebagai pemimpin yang tak memiliki belas kasih terhadap para pembangkang, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Dalam urusan militer, Kim Jong Un juga cukup membuat negara-negara Amerika Serikat dan tetangganya Korea Selatan ketar-ketir dengan uji coba rudal dan senjata nuklir. Kim seolah ingin menunjukan kekuatan angkatan perangnya.
Tidak bisa dibayangkan jika apa yang diungkapkan oleh Lindstaedt tersebut menjadi kenyataan. Bahwa Kim Yo Jong bisa bertindak lebih kejam dibandingkan kakaknya jika diberi kesempatan menjadi pemimpin tertinggi di negara komunis tersebut.
Kalaupun memang Kim Yo Jong nantinya lebih kejam dari Kim Jong Un cukup bisa dipahami. Sebab kecenderungan seorang pemimpin biasanya selalu ingin berbuat lebih dari yang sebelumnya.