Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Karpet Merah Purnomo untuk Gibran

24 April 2020   19:05 Diperbarui: 24 April 2020   19:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMILIHAN kepala daerah serentak 2020 yang seyogyanya dilaksanakan pada September tahun ini, terpaksa diundur hingga 9 Desember masih pada tahun yang sama. Hal ini dikarenakan mewabahnya virus corona atau covid-19.

Tidak seperti pada pilkada-pilkada serentak yang telah lalu. Pilkada serentak 2020 cukup mendapat animo atau perhatian lebih dari para penggemar politik tanah air.

Kenapa?

Karena, pada Pilkada serentak 2020 muncul satu nama yang awalnya cukup mengagetkan jagat politik di nusantara. Dia adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski belum lama berkecimpung dalam dunia politik, Gibran dengan percaya dirinya maju mencalonkan diri jadi Wali Kota Solo di usung PDIP Perjuangan. Meski demikian langkah Gibran menuju pencalonan orang nomor satu di Kota Solo ini mendapat rintangan dan sandungan berat dari kader partai yang sama.

Betapa tidak, dalam memperebutkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, pengusaha kuliner sukses ini harus berhadapan dengan kader partai yang jauh lebih bepengalaman dan senior. Yaitu, Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.

Acmad Purnomo merupakan petahana. Saat ini dia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo. Sedangkan, Teguh Prakosa adalah mantan Ketua DPRD Solo periode 2014-2019.

Dengan pengalaman segudang pada dunia politik dan di pemerintahan, sudah barang tentu kedua nama tersebut di atas lebih unggul segalanya dari Gibran. Pengalaman politik Gibran barulah seumur jagung.

Kendati demikian, nama Gibran cukup diperhitungkan. Hal ini tak lepas dari nama besar ayahnya selaku presiden Republik Indonesia yang juga pernah menjabat Wali Kota Solo diyakini mampu mendongkrak popularitas Gibran.

Selain itu, Sepak terjang Gibran dalam bisnis kuliner yang digelutinya juga cukup mampu melambungkan namanya, khususnya di kalangan anak muda Kota Solo.

Hal ini menjadikan peta persaingan di internal PDIP Solo menjadi sengit dan bingung menjatuhkan pilihan. Jalan satu-satunya yang mampu memutuskan siapa yang berhak maju dalam pencalonan hanyalah Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Nah, ini mungkin yang menjadi alasan kenapa saat pengumuman calon untuk Pilwakot Solo menjadi menarik dan ditunggu-tunggu. Tapi, rupanya seorang Megawati pun masih kebingungan. Terbukti, hingga hari ini belum ada pengumuman pasti siapa yang akan direkomendasikan untuk maju pada Pilwakot Solo 2020 mendatang.

Namun sepertinya, peta persaingan diantara dua kandidat kuat calon Wali Kota Solo yang diusung PDI Perjuangan ini segera berakhir. Pasalnya, tanpa diduga sebelumnya, Achmad Purnomo menyatakan segera membuat surat resmi pengunduran dirinya kepada PDI Perjuangan.

Seperti dilansir detikcom, Wakil Wali Kota Solo tersebut telah memberitahukan rencana tersebut kepada Ketua PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, yang juga Wali Kota Solo.

"Namun pemberitahuannya baru lisan," kata Purnomo hari ini, Jumat, 24 April 2020.

Masih dilansir detikcom, Purnomo menjelaskan, saat ini dia harus fokus menangani wabah Covid-19 yang bisa saja berlangsung lama. Dia merasa, tidak etis jika dia sebagai Wakil Wali Kota Solo memikirkan pilkada dalam kondisi wabah.

"Saya tidak sampai hati."

Jika benar Achmad Purnomo mengundurkan diri sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada serentak 2020 mendatang, menurut penulis sama halnya dia memberikan karpet merah terhadap Gibran agar melangkah mulus menuju pencalonan.

Pasalnya, sudah hampir dipastikan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan akan jatuh terhadap Gibran Rakabuming Raka.

Dia menjadi satu-satunya calon dari partai yang berlambang banteng gemuk moncong putih dimaksud. Apalagi kabarnya, calon pasangan Achmad Purnomo pun, Teguh Prakosa juga turut mengundurkan diri.

Tidak harus memikirkan apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh PDI Perjuangan, yang pasti Gibran sudah diberi karpet merah untuk berjalan dan bertarung pada Pilkada serentak mendatang.

Tentu, dia sudah harus memikirkannya dari sekarang. Agar, karpet merah yang diberikan oleh Purnomo ini tidak sekedar sampai menjadi calon saja. Melainkan sukses menduduki kursi Solo satu, seperti ayahnya dulu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun