Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Arah Pikir Jokowi soal Mudik Vs Pulang Kampung

23 April 2020   22:57 Diperbarui: 23 April 2020   23:11 1820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang kampung ini diyakini bukan murni keinginannnya si individu dimaksud. Hanya saja terpaksa, sebab di tempat perantauannya atau kota besar, sudah tidak ada lagi yang bisa dikerjakan, sementara kebutuhan hidup terus mendesak. Ingat, lagi-lagi karena adanya pandemi covid-19.

Jadi, dengan kata lain, pulang kampung yang dimaksud Jokowi ini adalah intinya karena alasan ekonomi. Lebih baik mereka pulang kembali ke daerah asalnya daripada harus hidup susah di perantauan.

Sebab, jika individu-individu ini hidup berkecukupan di perantauannya belum tentu juga grusa-grusu meninggalkan tempat perantauannya untuk kembali ke kampung halaman.

Kan, mudik juga sama dengan pulang kampung? Betul, tidak akan ada yang menyangkalnya tentang hal ini.

Hanya saja, dalam kultur masyarakat +62, mudik biasanya dilakukan tiap menjelang hari-hari besar keagamaan, khususnya perayaan Idul Fitri.

Dalam mudik, bukan lagi faktor ekonomi yang menentukan atau mengharuskan mereka atau individu-individu itu pulang ke daerah asalnya. 

Sebab untuk urusan mudik, masyarakat super kaya pun sangat mungkin turut melakukannya guna mengunjungi keluarga besarnya, silaturahmi dan biasanya beramai-ramai. Dan, mereka kembali ke perantauan jika masa liburannya usai.

Nah, maksud Presiden Jokowi pulang kampung yang seperti inilah yang tidak diperbolehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun